Direktur Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati mengatakan terpilihnya Indonesia sebagai pemimpin Kelompok 77 bersama China di United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) Chapter Jenewa periode 2012 merupakan tantangan sekaligus kehormatan dan kepercayaan dari masyarakat internasional. "Saya menyambut gembira, dan ini tantangan bagi Indonesia," kata Sri, usai memberikan ceramah umum di Teater Sheikh Zayed, New Academic Building, London School of Economi (LSE) London. Sri, mantan Menteri Keuangan RI, yang disebut-sebut sebagai salah satu The 100 Most Powerful Women versi majalah Forbes, mengatakan bahwa Indonesia yang juga masuk menjadi anggota kelompok G-20 merupakan suatu kehormatan bagi bangsa Indonesia sekaligus menjadi tantangan untuk berprestasi yang baik.
Menurut dia, Indonesia sama seperti beberapa negara middle income lainnya. Namun, sekarang ini Indonesia menjadi pemimpin di antara kelompok negara berkembang dalam rangka untuk menyeimbangkan. "Tidak hanya pandangan, tetapi juga membentuk kebijakan-kebijakan ekonomi dunia," ujar mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI itu. Sri yang dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia pada tahun 2006 oleh Emerging Markets itu mengharapkan Indonesia dapat menjadi penyeimbang dalam rangka memperhatikan kepentingan semua pihak secara seimbang.
Dengan menjadi pemimpin di Kelompok 77 bersama China di UNCTAD, itu berarti tanggung jawab Indonesia lebih besar. Dan, tentunya harus bisa membuktikan bahwa Indonesia bisa dan mampu menjadi pemimpin yang kredibel.
ndonesia juga harus menunjukkan pencapaian, kebijaksanaan, dan praktik yang baik dalam berbagai bentuk, seperti good government dan pemberantasan korupsi. Serah-terima Keketuaan G-77 dan China dilakukan dari Wakil Tetap Zimbabwe, Duta Besar James Manzou kepada Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO, dan Organisasi Internasional lainnya, Duta Besar Dian Triansyah Djani, di gedung PBB, Jenewa.
Menurut dia, Indonesia sama seperti beberapa negara middle income lainnya. Namun, sekarang ini Indonesia menjadi pemimpin di antara kelompok negara berkembang dalam rangka untuk menyeimbangkan. "Tidak hanya pandangan, tetapi juga membentuk kebijakan-kebijakan ekonomi dunia," ujar mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI itu. Sri yang dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia pada tahun 2006 oleh Emerging Markets itu mengharapkan Indonesia dapat menjadi penyeimbang dalam rangka memperhatikan kepentingan semua pihak secara seimbang.
Dengan menjadi pemimpin di Kelompok 77 bersama China di UNCTAD, itu berarti tanggung jawab Indonesia lebih besar. Dan, tentunya harus bisa membuktikan bahwa Indonesia bisa dan mampu menjadi pemimpin yang kredibel.
ndonesia juga harus menunjukkan pencapaian, kebijaksanaan, dan praktik yang baik dalam berbagai bentuk, seperti good government dan pemberantasan korupsi. Serah-terima Keketuaan G-77 dan China dilakukan dari Wakil Tetap Zimbabwe, Duta Besar James Manzou kepada Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO, dan Organisasi Internasional lainnya, Duta Besar Dian Triansyah Djani, di gedung PBB, Jenewa.
No comments:
Post a Comment