Monday, 6 February 2012

Arti Kata Cemburu menurut Psikis

Kecemburuan adalah sifat manusia yang mendasar yang sering dilihat sebagai karakteristik paling merusak dalam perilaku manusia. Hal ini sering terlihat pada pria dan wanita. Kecemburuan adalah suatu emosi yang kuat, dan kecemburuan adalah salah satu penyebab utama pembunuhan di dunia. Peran menarik dari kecemburuan di dunia adalah ketika pasangan diamati oleh lawan jenis yang lain, itu sangat merusak dan benar-benar 'menarik' sebagai kualitas yang menggoda. Jadi, mengapa kita harus cemburu dan siapa yang terkuat di kecemburuan, laki-laki atau perempuan? Studi menunjukkan bahwa laki-laki bawaan seksual jauh lebih ‘pencemburu’ daripada wanita. Bukti luasnya kecemburuan pria dapat dilihat dalam budaya, baik dulu dan sekarang. Pria selalu dikenal untuk mencoba dan mengontrol perilaku seksual perempuan, baik melalui undang-undang, adat istiadat, kekerasan fisik, atau cara lain. Sejarah sering meninggalkan perselingkuhan seksual perempuan sebagai pelanggaran yang jauh lebih besar dari manusia.

kecemburuan pria biasanya cenderung eksklusif seksual. Di sisi lain, kecemburuan perempuan berfokus pada kehilangan hubungan, keintiman, dan hubungan emosional. Pemikiran dari para laki-laki yang mengkorbanankan waktu, uang, atau kasih sayang pada beberapa wanita lain adalah apa yang membuat mereka merasa putus asa. Kecemburuan adalah perilaku yang harus dihindari dalam semua hubungan, baik jangka pendek dan jangka panjang. Tidak ada yang baik yang akan datang dari menampilkan perilaku ini, bahkan, sering mengubah pikiran anda menjadi negatif. Jika seorang wanita belajar bahwa seorang pasangannya saat ini memiliki kecenderungan menjadi seorang pencemburu, secara otomatis menurunkan statusnya, karena status tinggi laki-laki tidak menampilkan perilaku ini. Meskipun ini tidak begitu merugikan dalam perilaku seorang wanita (dalam hal untuk melihat pria-nya), masih menurunkan tingkat statusnya, meninggalkan laki-laki menyadari bahwa ia memiliki kekuatan tertentu dan kontrol atas pasangannya, sering mengubah hubungan mereka.

Studi psikologi menunjukkan bahwa perselingkuhan pria berfokus pada tindakan seks itu sendiri daripada keterlibatan emosional. Pria terbukti jauh cenderung lebih biologis daripada wanita untuk mempertahankan dan mengontrol perilaku seksual pasangan mereka, hal ini berasal dari perkembangan evolusi. Pria perlu pasangan mereka untuk memiliki kesetiaan seksual yang lengkap untuk menjamin bahwa impregnasi betina akan meneruskan gen nya daripada berkorban kepada wanita yang dalam kenyataannya menyampaikan gen laki-laki lain karena perselingkuhan. Perempuan jelas tidak khawatir tentang kelulusan pada genetika beberapa wanita lain, karena itu, kecemburuan mereka cenderung jauh lebih jinak. Kunci untuk kecemburuan pria adalah bahwa sebuah pengorbanan pada seorang wanita yang bersama pria lain membawa evolusi besar. Setiap laki-laki yang melakukan pengorbanan besar-besaran pada wanita akan berusaha keras untuk memastikan bahwa dia secara seksual setia, baik pada manusia dan spesies lainnya - tetapi ingat: konsep kesetiaan yang terbaik sebagai kolaborasi bukan perilaku ditekan, itulah sebabnya kecemburuan adalah sebuah kualitas tidak menarik dalam berpacaran, hubungan, dan daya tarik.

Sidney Williams adalah penulis dan kontributor untuk The Science of Dating, penyedia nasihat kencan dan bimbingan yang dipersonalisasi dengan kepribadian anggota dan situasi. Semua bimbingan yang berasal dari The Science of Dating adalah didasarkan dari penelitian ilmiah modern, termasuk bidang Psikologi, Evolution, Endokrinologi, dan Neuroscience. Anda pernah merasa cemburu? Jangan bilang belum daripada Anda dituduh berbohong. Siapa yang pernah jatuh cinta, mesti pernah juga cemburu. Banyak orang yakin bahwa cemburu juga merupakan salah satu tanda cinta. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka yang sukses dalam hubungan cinta adalah mereka yang pada awal hubungan memiliki cemburu yang lebih tinggi.

Cemburu adalah emosi yang muncul sebagai reaksi terhadap ancaman yang mungkin bisa membuat seseorang kehilangan afeksi dari seseorang yang bernilai penting baginya, dimana afeksi itu diberikan pada orang lain. Jadi, Anda cemburu pada pasangan Anda ketika dia berbicara pada orang lain, tidak lain karena Anda takut kehilangan afeksi darinya karena afeksinya bisa pindah ke orang yang diajak bicara. Cemburu juga bisa dialami kepada seseorang yang belum jadi pasangan. Apabila Anda diam-diam mencintai seseorang, Anda akan cemburu bila seseorang itu bertingkah mesra dengan orang lain. Apa yang dilakukan orang ketika cemburu? Setidaknya ada lima hal yang mungkin dilakukan orang ketika cemburu. Pertama, melakukan komunikasi integratif. Pada saat cemburu, seseorang mencoba menilainya sebagai sesuatu yang wajar. Jika Anda cemburu pasangan Anda berbicara dengan orang asing, maka Anda mungkin mengatakan pada pasangan bahwa meluaskan pergaulan sangatlah penting baginya. Kedua, memberikan kompensasi. Pada saat cemburu, seseorang akan lebih memperhatikan, lebih sensitif terhadap keinginan pasangan, kerap memberi hadiah dan lainnya. Ketiga, mengawasi. Bak elang, pasangan akan diawasi dimanapun berada. Keempat, memanipulasi. Pada saat cemburu, seseorang melakukan tindakan-tindakan agar pasangan lebih memperhatikan. Misalnya pura-pura sakit. Terakhir, melakukan kekerasan. Adapun kekerasan yang dilakukan bisa verbal atau nonverbal. Misalnya menampar, memaki, menghina dan lainnya. Termasuk di dalamnya adalah ketika seseorang mengatakan pada pasangan bahwa tidak akan ada yang mau padanya lagi.

Semakin serius dan eksklusif hubungan cinta, biasanya kecemburuan cenderung meningkat. Intensitas cemburu seseorang yang baru pacaran sangat mungkin lebih rendah bila dibandingkan dengan seseorang yang sudah 5 tahun pacaran. Bukankah Anda sering mendengar banyak keluhan bahwa semakin lama pacaran, sang pacar semakin cemburuan? Padahal umumnya orang berharap semakin lama pacaran maka cemburu juga semakin berkurang karena percaya telah terbangun kuat. Biasanya semakin tinggi cemburu dalam suatu hubungan cinta maka kepuasan hubungan juga cenderung semakin tinggi. Tentu dengan catatan, bila sungguh-sungguh mencintai pasangan. Jika kurang mencintai pasangan tetapi pencemburu, maka tentu saja hubungan tidak akan memuaskan.

Diakui ada tipe pribadi tertentu yang lebih mudah menjadi pencemburu ketimbang yang lain. Mereka yang cenderung menjadi pencemburu adalah mereka yang memiliki tipe kepribadian egoistik, cenderung mementingkan diri sendiri, ambisius, dan berpandangan sempit. Demikian juga orang yang memiliki tipe kelekatan ambivalen umumnya sangat pencemburu. Apakah Anda pencemburu? Berikut adalah sebuah kuis bagi Anda untuk menguji apakah Anda sangat pencemburu atau kurang pencemburu. Pernyataan-pernyataan yang menggambarkan kecemburuan di bawah, coba Anda cocokkan dengan diri Anda. Apabila lebih dari 10 pernyataan sesuai dengan Anda, maka Anda sangat pencemburu.
  1. Ketika pasangan saya tidak berada dalam pandangan saya, saya khawatir bahwa dia akan tertarik pada orang lain.
  2. Saya sering khawatir pasangan saya akan meninggalkan saya untuk orang lain
  3. Saya sering khawatir bahwa pasangan saya tidak sungguh-sungguh mencintai saya
  4. Saya merasa frustrasi bila pasangan saya tidak berada di sisi saya sebanyak yang saya inginkan.
  5. Saya tidak merasa nyaman jauh dari pasangan saya.
  6. Saya merasa tidak nyaman ketika sedang asyik berdua dengan pasangan saya lalu tiba-tiba ada teman yang ikut nimbrung.
  7. Saya enggan mendengarkan kisah cinta masa lalu pasangan saya.
  8. Saya tidak suka bila pasangan saya menceritakan kebaikan-kebaikan orang lain selain saya.
  9. Saya merasa sering diabaikan pasangan saya.
  10. Saya ingin pasangan saya menceritakan seluruh kegiatannya.
  11. Saya ingin selalu mengawasi pasangan saya.
  12. Saya ingin pasangan saya meminta izin kepada saya sebelum melakukan sesuatu.
  13. Saya tidak suka pasangan saya pergi bersama orang lain lawan jenis
  14. Saya merasa cemas bila pasangan saya terlihat sangat cantik/tampan
  15. Saya tidak suka pergi ke tempat-tempat dimana pasangan saya menjadi pusat perhatian.

No comments:

Post a Comment