Mungkin tidak ada yang menyangka kalau di balik komplek Angkatan Udara dengan keamanan tingkat tinggi di Pakistan itu terdapat aktivitas membuat jet tempur dan sistem senjata modern. Tapi tidak hanya itu, Pakistan juga dikabarkan mengembangkan kerajaan komersialnya, dengan membuat tablet semacam iPad versi Pakistan, dari kompleks militer tersebut. Proyek ini merupakan kerjasama antara tenaga ahli dari Pakistan dan perusahaan hardware Cina. Para pendukung proyek ini mengatakan ini akan menaikkan harga diri dan martabat bangsa Pakistan. “Perangkat aslinya adalah iPad. Tiruannya adalah PACPAD," kata penjual tablet ini, Mohammad Imran, seperti dikutip dari AP. Imran menjual produk ini di toko kecilnya yang menjual ponsel dan komputer di mal Rawalpindi, kota yang tak jauh dari Kamra dan pusat tentara Pakistan.
Perangkat ini menggunakan sistem operasi Android 2.3, dengan garansi satu tahun. Tablet produksi Pakistan ini dibanderol seharga US$200, setengah dari harga iPad atau tablet produksi Samsung. Harganya juga terbilang lebih murah dari tablet Cina yang low-end. Nama PACPAD sendiri diambil dari kata PAC atau Pakistan Aeronautival Complex, tempat produk ini dibuat. Selain PACPAD, PAC juga membuat e-reader dan laptop kecil.
Namun, pembuatan PACPAD oleh industri militer dipertanyakan sejumlah kalangan. "Saya tidak bisa menemukan alasannya," kata Kepala Asosiasi Lembaga Software Pakistan, Jehan Ara, menanggapi PACPAD. "Bahkan jika mereka bisa menjual hingga miliaran unit, saya tidak bisa melihat alasannya. Angkatan Udara harusnya melindungi wilayah udara dan perbatasan dengan negara lain," ucap Jehan Ara. Sedangkan pendukung proyek ini beralasan kebanggan nasional Pakistan, terutama persaingan teknologi dengan rival mereka, India. Tapi hanya beberapa ratus produk yang telah dibuat, walau tahap produksi baru akan segera selesai dalam tiga bulan ke depan.
Generasi kedua PACPAD disebut akan memiliki kemampuan untuk mengubungkan internet via jaringan ponsel dan fitur lainnya. Dia mengatakan fasilitas Kamra dapat menghasilkan 1.000 perangkat dalam sehari. Selama tes singkat, tablet dengan layar 7 inchi ini mendapatkan respon layar yang baik . Sedangkan pihak yang skeptis mengklaim proyek ini merupakan proyek kesombongan yang tidak akan pernah produksi massal.
Indutri pertahanan mencoba mencari pembenaran dari kehadirannya, dengan memproduksi selain senjata,” kata Ayesha Siddiqa, penulis Military Inc, sebuah studi kritis bisnis militer. “Beberapa orang memiliki pikiran kalau dapat membuat banyak uang di sini".
Adapun menurut situs resmi PAC (http://www.cpmc.pk), mengatakan bahwa tujuan dari proyek ini adalah memperkuat ekonomi nasional melalui komersialisasi produk. Situs ini juga memuji kerjasama yang telah dijalankan dengan Cina. Cina dianggap sebagai sekutu perusahaan oleh pihak keamanan Pakistan. Ini jelas berbeda dengan AS. Walau AS memberikan miliaran dolar bantuan ke negara itu, AS tetap dipandang sebagai musuh. PAC membangun PACPAD dengan sebuah perusahaan bernama Innavtek dalam kemitraan Hong Kong. Perusahaan ini juga membangun teknologi tinggi suku cadang untuk pesawat tempur.
Namun pertanyaan mendasar tentang berapa banyak uang yang telah diinvestasikan, berapa banyak unit yang akan dijual dan keuntungannya bagaimana, masih belum terjawab. Pasar tablet Android murah telah melebar secara cepat ke seluruh belahan dunia. Tahun lalu saja, perusahaan India memproduksi tablet Aakash yang berharga US$ 50 dan terjual secara luas untuk siswa sekolah.
Perangkat ini menggunakan sistem operasi Android 2.3, dengan garansi satu tahun. Tablet produksi Pakistan ini dibanderol seharga US$200, setengah dari harga iPad atau tablet produksi Samsung. Harganya juga terbilang lebih murah dari tablet Cina yang low-end. Nama PACPAD sendiri diambil dari kata PAC atau Pakistan Aeronautival Complex, tempat produk ini dibuat. Selain PACPAD, PAC juga membuat e-reader dan laptop kecil.
Namun, pembuatan PACPAD oleh industri militer dipertanyakan sejumlah kalangan. "Saya tidak bisa menemukan alasannya," kata Kepala Asosiasi Lembaga Software Pakistan, Jehan Ara, menanggapi PACPAD. "Bahkan jika mereka bisa menjual hingga miliaran unit, saya tidak bisa melihat alasannya. Angkatan Udara harusnya melindungi wilayah udara dan perbatasan dengan negara lain," ucap Jehan Ara. Sedangkan pendukung proyek ini beralasan kebanggan nasional Pakistan, terutama persaingan teknologi dengan rival mereka, India. Tapi hanya beberapa ratus produk yang telah dibuat, walau tahap produksi baru akan segera selesai dalam tiga bulan ke depan.
Generasi kedua PACPAD disebut akan memiliki kemampuan untuk mengubungkan internet via jaringan ponsel dan fitur lainnya. Dia mengatakan fasilitas Kamra dapat menghasilkan 1.000 perangkat dalam sehari. Selama tes singkat, tablet dengan layar 7 inchi ini mendapatkan respon layar yang baik . Sedangkan pihak yang skeptis mengklaim proyek ini merupakan proyek kesombongan yang tidak akan pernah produksi massal.
Indutri pertahanan mencoba mencari pembenaran dari kehadirannya, dengan memproduksi selain senjata,” kata Ayesha Siddiqa, penulis Military Inc, sebuah studi kritis bisnis militer. “Beberapa orang memiliki pikiran kalau dapat membuat banyak uang di sini".
Adapun menurut situs resmi PAC (http://www.cpmc.pk), mengatakan bahwa tujuan dari proyek ini adalah memperkuat ekonomi nasional melalui komersialisasi produk. Situs ini juga memuji kerjasama yang telah dijalankan dengan Cina. Cina dianggap sebagai sekutu perusahaan oleh pihak keamanan Pakistan. Ini jelas berbeda dengan AS. Walau AS memberikan miliaran dolar bantuan ke negara itu, AS tetap dipandang sebagai musuh. PAC membangun PACPAD dengan sebuah perusahaan bernama Innavtek dalam kemitraan Hong Kong. Perusahaan ini juga membangun teknologi tinggi suku cadang untuk pesawat tempur.
Namun pertanyaan mendasar tentang berapa banyak uang yang telah diinvestasikan, berapa banyak unit yang akan dijual dan keuntungannya bagaimana, masih belum terjawab. Pasar tablet Android murah telah melebar secara cepat ke seluruh belahan dunia. Tahun lalu saja, perusahaan India memproduksi tablet Aakash yang berharga US$ 50 dan terjual secara luas untuk siswa sekolah.
No comments:
Post a Comment