Bukan hanya manusia yang menjadi korban tewas musim dingin ekstrem di Eropa, binatang pun jadi korban. Cuaca yang dingin membuat burung flamingo membeku dan akhirnya mati. Sebanyak lima puluh ekor flamingo merah muda di Gruissan, Prancis Selatan, ditemukan para pemadam kebakaran, mati beku dalam keadaan berdiri. Diduga, cuaca dingin membuat mereka tidak mampu mengepakkan sayapnya dan terbang. Badan Perlindungan Burung (OPL) menyelamatkan beberapa ekor flamingo lain yang keadaannya sudah sangat lemah untuk dimasukkan ke penangkaran burung di Camargue. Flamingo-flamingo tersebut akan dirawat hingga kondisinya kembali pulih. "Burung-burung ini terkena imbas gelombang dingin. Mereka lemah akibat udara dingin selama 10 hari, sehinggga cadangan energi berkurang banyak untuk bisa bertahan," kata Francis Morlon, direktur OPL.
Angin yang berhembus 120 kilometer per jam dan kolam yang membeku juga dicurigai membuat burung-burung ini tidak mampu terbang. Morlon mengatakan, insiden flamingo mati beku adalah kejadian yang sangat jarang. Terakhir kali organisasinya menyelamatkan flamingo akibat cuaca dingin dalam jumlah besar adalah pada 1985. Musim dingin Eropa yang ekstrem ini, mengakibatkan ratusan nyawa melayang akibat hipotermia dan radang dingin. Kebanyakan korban adalah kaum tunawisma yang memang tidak memiliki tempat berlindung tetap. Cuaca dingin ekstrem yang nyaris membekukan seluruh Eropa diperkirakan mencapai puncaknya pada Februari ini. Situasi akan diperparah dengan berkurangnya pasokan minyak dan gas dari pemasok utama, Rusia. [vn]
No comments:
Post a Comment