Sunday 5 August 2012

Pentingnya bermimpi saat tidur

Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat. Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi. Pengecualiannya adalah dalam mimpi yang disebut lucid dreaming. Dalam mimpi demikian, pemimpi menyadari bahwa dia sedang bermimpi saat mimpi tersebut masih berlangsung, dan kadang-kadang mampu mengubah lingkungan dalam mimpinya serta mengendalikan beberapa aspek dalam mimpi tersebut. Pemimpi juga dapat merasakan emosi ketika bermimpi, misalnya emosi takut dalam mimpi buruk.

Lalu apa sih pentingnya mimpi ?

Orang mengatakan waktu dapat menyembuhkan semua luka. Itu ternyata ada benarnya. Riset terbaru dari University of California, Berkeley, mengindikasikan bahwa lamanya waktu bermimpi ketika tidur dapat mengatasi penderitaan yang menyakitkan. Peneliti UC Berkeley menemukan bahwa, selama fase mimpi dalam tidur, atau tidur rapid eye movement (REM), yaitu ketika bola mata bergerak cepat saat tidur, zat kimia stres dipadamkan dan otak memproses pengalaman emosional dan mengikis memori yang menyakitkan. Temuan ini menawarkan sebuah penjelasan yang menarik soal mengapa orang yang menderita kelainan stres pasca-kejadian traumatis, seperti veteran perang, menemui kesulitan untuk pulih dari pengalaman yang membuatnya tertekan dan berulang kali dihantui mimpi buruk. Penelitian ini juga menawarkan jawaban mengapa kita bermimpi.

"Tahap mimpi tidur, berdasarkan komposisi neurokimianya yang unik, memberikan semacam terapi sepanjang malam, sejenis balsam menenangkan yang membuang semua hal yang tajam dari pengalaman emosional pada hari sebelumnya," kata Matthew Walker, dosen psikologi dan neuroscience di universitas itu yang terlibat dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology. Bagi penderita stres pasca-peristiwa traumatis, terapi malam ini mungkin tidak bekerja secara efektif. "Sehingga ketika kilas balik, misalnya dipicu oleh ban mobil meletus, mereka mengalami kembali seluruh pengalaman mengerikan itu karena emosinya tidak disingkirkan dari memori dengan benar selama tidur," kata Walker.

Hasil studi ini menawarkan berbagai informasi tentang fungsi emosional tidur REM, yang biasanya mencakup 20 persen dari waktu tidur seorang manusia sehat. Studi otak sebelumnya mengindikasikan bahwa pola tidur sehat itu tidak berjalan sebagaimana mestinya pada orang yang menderita kelainan seperti trauma dan depresi.

Tips agar bermimpi indah

1. Jangan menonton film horor di malam hari Hindari menonton film atau membaca buku menakutkan sebelum tidur. Anda dapat membawa perasaan takut ke dalam tidur, yang dapat mengakibatkan mimpi buruk

2. Hindari minum obat stimulan sebelum tidur Hindari menggunakan obat atau stimulan lain yang dapat mempengaruhi tidur, termasuk alkohol, nikotin, kafein, obat tekanan darah dan antidepresan, menurut Scientific American. Obat atau stimulan yang diminum sebelum tidur awalnya dapat mempengaruhi fase tidur REM dan membuat Anda masuk ke tahap tidur yang lebih dalam. Namun setelah Anda berhenti minum obat-obatan tersebut, Anda akan mengalami tidur REM lebih dalam, yang dapat mengakibatkan mimpi buruk, menurut National Sleep Foundation.

3. Rileks sebelum tidur Lakukan sesuatu yang rileks sebelum tidur, karena stres dapat menyebabkan mimpi buruk. Yang terbaik adalah melakukan kegiatan yang membantu Anda merasa lebih nyaman, seperti berendam di bak mandi, membaca buku, mendengarkan musik atau bermeditasi untuk bersantai.

4. Buat kamar senyaman mungkin Buatlah kamar tidur sebagai tempat yang hanya dilakukan untuk tidur dan keintiman. Buatlah kamar tidur senyaman dan menenangkan mungkin, seperti memilih kasur nyaman dengan warna tirai dan suhu pada ruangan yang nyaman. Dengan memastikan bahwa Anda hanya fokus pada tidur dan relaksasi di kamar tidur, Anda mungkin mengalami mimpi yang lebih baik.

No comments:

Post a Comment