Wednesday 29 August 2012

Kota dengan Sistem MRT Terbaik Dunia

Guangzhou, China
Kota Guangzhou sebelumnya telah gagal membangun sistem metro (kereta bawah tanah) selama 5 kali dalam 30 tahun! Akhirnya sistem metro di kota ini bisa terwujud pada tahun 1997 dan jaringan sistem metro kedua pada 2002. Kota ini tak segan berinvestasi pada sektor infrastruktur, apalagi pada 2004 kota ini terpilih menjadi penyelenggara Asian Games pada tahun 2010. Dalam 6 tahun berikutnya sejak 2004, Pemerintah Kota ini menghabiskan 700 miliar Yuan atau Rp 105 triliun untuk membangun sistem metro. Perkembangan sistem metro di kota ini mulai dari 0 di tahun 1992 menuju 8 jalur, 144 stasiun, 236 km rel dan 1,2 miliar penumpang di tahun 2008. Target ke depan, ada metro cepat menuju Hong Kong dalam 48 menit pada 2015.

Tokyo, Jepang

Sistem jaringan MRT di kota ini sangat legendaris. Super cepat, supertepat waktu dan super segalanya. Ada 102 jalur kereta dan diperkirakan mengangkut 14 miliar penumpang per tahun. Stasiun-stasiun dan keretanya sangat bersih dan sudah sangat ramah pada warga difabel. Sistem metro di Tokyo tidak melayani warga 24 jam, namun dari pukul 5 pagi hingga pukul 1 dini hari. Namun, tata tertib naik metro di Tokyo yang mungkin paling susah diterapkan di Indonesia adalah soal pemakaian HP. Dituliskan dengan tegas untuk tidak menggunakan HP selama perjalanan di dalam metro, bahkan dering HP pun dilarang. Siapa yang tahan dengan peraturan seperti itu?

New York City, AS

Sistem metro di kota dengan julukan 'Big Apple' ini menggunakan jalur ganda dan melayani warganya selama 24 jam per hari. Bila ada proyek perbaikan atau pembangunan di sistem metro ini, namun satu jalur tetap terbuka untuk lalu lintas kereta. Stasiun metro di New York tak hanya sebagai tempat menunggu kereta, namun juga panggung pertunjukan bagi musisi-musisi dan seniman lokal di bawah program 'MTA's Music Under New York', dan program ini sudah memasuki tahun ke-27.

Madrid, Spanyol

Madrid memiliki sistem metro keenam terpanjang di dunia, 294 km plus jaringan kereta di wilayah pinggirannya sepanjang 386 km. Jaringan kereta di Madrid melayani 1,5 miliar penumpang per tahun dengan 21 jalur kereta dan 396 stasiun. Padahal, populasi Madrid hanyalah 6,5 juta jiwa, bandingkan dengan Jakarta, yang penduduknya 9,6 juta jiwa, plus 2 juta jiwa komuter dari wilayah sekitarnya di siang hari. Ada sekitar 1.656 tangga berjalan di seluruh stasiun metro di Madrid. Stasiun metro di Madrid sangat besar sehingga selain sebagai tempat untuk menunggu kereta juga bisa untuk menggelar acara lain seperti pameran atau festival yang cukup dikunjungi 2.600 orang. Bahkan salah satu stasiunnya juga termasuk museum arkeologi seluas 200 meter persegi.

Montreal, Kanada

Sistem metro di kota ini disebut-sebut paling ramah lingkungan baik bagi para komuter dan lingkungan sekitarnya. Kota ini telah membangun jaringan metro terbesar di Kanada sejak sebagai penyelenggara World Fair pada tahun 1967 dan Olimpiade 1976, sepanjang 69 kilometer, tidak terlalu panjang memang. Namun pada tahun 2014, akan ada 468 gerbong baru untuk menggantikan separuh lebih gerbong-gerbong kereta yang sudah tua.

Paris, Prancis

Sistem metro di Paris tidak terlalu padat, dengan 245 stasiun di 14 jalur yang hanya melayani 87 km persegi wilayah kota. Orang-orang Paris dikenal tidak terlalu suka berjalan kaki. Metro di Paris melayani 1,5 miliar penumpang per tahun, menempatkannya sebagai 5 besar pelayanan kereta tersibuk di dunia. Minusnya, kereta metro di Paris ini tidak memiliki mesin buka-tutup otomatis pada pintu keretanya, usia gerbongnya yang rata-rata sudah agak berumur dan perlu sedikit di-upgrade.

Sao Paulo, Brasil

Metro di kota ini terkenal di seluruh dunia akan kapasitasnya, keselamatan, keamanan, kecepatan, kebersihan dan kemudahan aksesnya, dan menjadi salah satu jalur yang tersibuk di dunia. Demikian dikatakan panitia Metro Rail Award. Sistem metro di kota ini disebut salah satu yang terbaik di Amerika, mengangkut miliaran penumpang per tahun atau rata-rata mengangkut 3,3 juta penumpang per hari. Padahal jaringan metro Sao Paulo hanya memiliki jalur sepanjang 74 km. Plusnya lagi, keamanan di sistem metro ini dibeking penuh oleh Kepolisian.

London, Inggris

Ini dia sistem metro pertama di dunia, di London yang mulai dibuka pada tahun 1863. Namun sejak itu tak banyak perubahan perbaikan dilakukan. Hanya 20 tahun terakhir, gerbong-gerbong di-upgrade dengan dilengkapi pendingin udara. Di tahun 2012 ini, di mana London menjadi tuan rumah untuk Olimpiade, beberapa stasiun dipersiapkan untuk menampung penumpang yang bakal membeludak. Untuk ukuran sejarah kereta bawah tanah dengan tarif murah di kota yang berbiaya hidup mahal, sistem metro di London sulit untuk dikalahkan.

Singapura

Sistem MRT di Singapura ini menyabet gelar energi paling efisien, teknologi paling inovatif dan MRT terbaik di Asia-Pasifik, dan reputasi paling berkembang di tahun 2010. Tiket MRT di Singapura ini murah, tentu disesuaikan jarak dan biasa dijual dengan mesin otomatis, termasuk jumlah kembaliannya. Jadi tak perlu khawatir kembaliannya kurang, mesinnya 'jujur' kok. Jalur MRT ini cukup untuk melayani seluruh negara kota ini. Di dalam kereta yang nyaman, Anda tak perlu mengira-ngira pemberhentian berikutnya karena sudah ada announcer otomatis yang akan memberi tahu Anda, plus peta papan penunjuk dengan LED yang berkelap-kelip di gerbong dalam bagian atasnya untuk menunjukkan stasiun pemberhentian. Namun sayang, MRT ini sempat didera gangguan teknis pada Desember 2011 hingga membuat sistemnya macet, mogok hingga melumpuhkan separuh jaringan tranportasi di negara kota ini.

Kopenhagen, Denmark

Kecil-kecil cabe rawit. Istilah ini tampaknya pas digunakan untuk sistem metro di Kopenhagen, Denmark. Bagaimana tidak, biarpun hanya melayani wilayah yang kecil, memiliki hanya 2 jalur yang rutenya sederhana dan 22 stasiun, namun kereta metro di kota ini dikendalikan tanpa masinis selama 24 jam nonstop! Bahkan beberapa bandara di dunia memiliki sistem yang lebih rumit dari kota ini. Namun karena canggihnya, Metro Rail Award menempatkan sistem metro di Kopenghagen menjadi nomor wahid.[detik]

No comments:

Post a Comment