Friday 17 August 2012

Jabat tangan dan Kepentingannya

Salah seorang pimpinan tertinggi Fortune 500 pernah mengatakan kalau dia harus memilih dua kandidat yang memiliki kualifikasi sama, maka ia akan memberikan pekerjaan itu kepada kandidat yang memiliki jabat tangan yang lebih baik. Mungkin kedengarannya ekstrim, membedakan orang hanya dari cara berjabat tangan. Tapi ternyata dia tidak sendiri di dunia yang menilai dengan cara seperti itu. Sebuah penelitian terbaru dari Universitas Iowa menunjukkan kalau jabat tangan lebih penting dari pernyataan setuju atau stablitias emosi. Selain itu jabat tangan juga menunjukkan kualitas interaksi, menghasilkan tingkat intimidasi yang lebih tinggi dan kepercayaan. Jadi pastikan cara Anda berjabat tangan akan memberikan keuntungan untuk Anda. Thedailymuse memberikan langkah kunci untuk menghasilkan jabat tangan yang berkualitas :

Siapkan Diri Anda

Hal paling utama, di setiap kondisi dan lingkungan apapun saat bertemu dengan seseorang, pastikan tangan kanan Anda bebas dan tidak sedang memegang apapun. Pindahkan semua hal ke tangan kiri Anda, untuk menghindari kerepotan saat orang sudah mengajak Anda berjabat tangan. Anda benar-benar harus menghindari memegang minuman di tangan kanan Anda, terutama jika itu minuman dingin, karena akan membuat tangan menjadi lebih kaku.

Perhatikan Bahasa Tubuh

Selanjutnya, ingat kalau jabat tangan bukan hanya aksi seorang diri, ada hal lebih banyak yang menyertainya. Jika posisi Anda sedang duduk, segera bangun dari kursi sebelum menjabat tangan seseorang. Sementara jika Anda sedang berdiri, jaga tangan Anda di luar kantong, agar terlihat lebih terbuka dan jujur. Dan akhirnya, tegakkan kepala dan menatap kepada orang yang mengajak Anda berjabat tangan. Pastikan Anda juga membuat kontak mata dan tersenyum hangat, karena kadang-kadang terlalu banyak tersenyum bisa membuat Anda terlihat berlebihan.

Posisi Tangan Selalu Siap

Saat Anda menjulurkan tangan untuk berjabatan, pastikan berada dalam posisi yang sempurna, tidak menjadi dominan (telapak tangan ke bawah) atau submisif (telapak tangan ke atas). Kalau ragu, arahkan jempol Anda ke arah atas. Buka lebar-lebar jarak antara jempol dan telunjuk Anda, yang akan memastikan jabat tangan yang lebih potensial.

Membuat Sentuhan

Untuk memastikan posisi yang benar saat berjabat tangan dengan partner Anda, pastikan telapak tangan Anda terbuka dan tidak menggenggam saat akan berjabatan. Pastikan pula jabat tangan terjadi dengan posisi diagonal. Usahakan untuk menggenggam tangan partner Anda, eratkan satu sama lain, seperti halnya Anda memberikan pelukan dengan tangan Anda. 

Guncangkan

Saat kontak sudah dimulai, kunci jempol Anda kebawah dan remas dengan perlahan, seperti halnya yang dilakukan partner Anda. Guncangkan tangan mulai dari siku bukan lengan sekitar 2-3 guncangan. Anda bisa menahannya sebentar jika ingin merasa nyaman sebentar, sebelum akhirnya melepaskan dan mundur ke belakang.

Sering Latihan

Terdengar berlebihan? Memang, sampai Anda akhirnya mengalami sendiri. Cobalah untuk mempraktekan bersama teman atau keluarga yang akan memberikan masukan kepada Anda sebelum pergi ke sebuah wawancara atau acara sosial lain. Praktek seperti ini akan membuat semuanya berjalan sempurna dan membuat perbedaan besar saat Anda bertemu dengan seseorang.

Jabat Tangan Yang Harus Dihindari

Akhirnya, ada beberapa jabat tangan yang harus dihindari, seperti jabat tangan yang umum terjadi diantara wanita, tapi mungkin yang terburuk, jabat tangan yang hanya sekedarnya dan sedikit mengguncang.  Jabat tangan seperti ini akan menghancurkan pertemuan  yang belum akan dimulai. Atau jabat tangan yang menunjukkan machoisme, tapi bisa saja orang tersebut tidak sadar kekuatannya. Biasanya, beberapa wanita diajarkan, semakin kencang cengkraman mereka, maka akan semakin serius mereka dianggap. Berjabatan dengan kedua tangan, biasa dilakukan oleh para politikus. Bisa Anda lakukan kalau sudah merasa dekat dengan partner Anda.

No comments:

Post a Comment