Psikolog Bradley Busch mengajukan beberapa kiat untuk mengatasi serangan dilapangan yang kerap memerahkan telinga kita:
1. Ambil Nafas Panjang
Saat anda marah, hormon stress kortisol terpompa keseluruh tubuh. Itu mempengaruhi kemampuan anda untuk fokus -pandangan jadi tak fokus dan anda kehilangan informasi penting, seperti pergerakan rekan-rekan satu tim. Kondisi emosi terkait erat dengan keadaan fisik sehingga untuk meredam salah satu aspek tersebut, anda harus mereduksi yang lain. Cara cepat dan sederhana adalah menghirup udara sebanyak mungkin keparu-paru.
2. Ingat lagi alasan Anda bermain
Seorang pemain terus meledek anda untuk membuat anda tak fokus pada permainan. Jika anda terpengaruh, otak dan penampilan anda akan terpengaruh. Untuk mencegah hal itu, tanya pada diri anda apa tujuan anda bermain bagus dan menang atau terlibat dalam aksi silat lidah?
3. Coba Puji Rekan Satu Tim
Manfaatkan lawan yang meledek anda sebagai alat untuk memuji setim umpan cantik atau penetrasi yang dilakukannya. Itu cara cerdas mengubah arah potensi negatif menjadi positif yang bermanfaat bagi tim.
4. Bicara kepada Rekan Satu Tim
Jika omongan lawan mulai memengaruhi anda, cari seseorang yang tahu meredam emosi anda dan minta mereka bicara sebentar kepada anda. Anda bisa menggunakan kata yang lucu, misalnya yang dapat mereka sampaikan kepada anda ketika anda terdesak.
5. Kembali Fokus
otak anda hanya mampu menyimpan dan memproses beberapa gagasan dalam satu waktu. Jika anda membiarkannya dipenuhi hal-hal sangat sepele, tidak ada ruang untuk hal-hal yang penting. Jadi, setiap kali lawan mulai mengganggu, tanamkan lagi dalam benak anda apa tiga sasaran anda dalam pertandingan itu. Fokus anda kini pada pertandingan, bukan kepadanya.
6. Senyum
Memamerka senyum lebar akan membuat lawan frustasi sehingga fokusnya hancur jika ia yakin taktiknya tidak memengaruhi anda. Itu berarti anda telah memerangi pertempuran kecil tersebut dan semoga saat laga berakhir juga tetap menang.
No comments:
Post a Comment