Walau dikenal sebagai salah satu negara termiskin di dunia, Bangladesh membuktikan diri bisa melakukan inovasi. Laptop dengan merk "Doel" menjadi bukti kalau Bangladesh bisa membuat laptop sendiri. Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina bahkan memperkenalkan langsung Doel. Acara perkenalan Doel ini dilakukan dalam sebuah upacara di ibukota Bangladesh, Dhaka. Laptop ini diproduksi oleh Telephone Shilpa Sangstha (TSS) Bangladesh, dengan empat model yang berbeda. Doel disebut sebagai laptop termurah di dunia, yaitu 10.000 taka atau sekitar US$130 (Rp1,2 juta) untuk model utamanya, yang berbasis sistem operasi Android. "Ini merupakan langkah besar dalam membangun Bangladesh secara digital. Ketika kampung-kampung dapat laptop dengan harga murah, mereka bisa terhubung ke internet dan itu akan menghasilkan banyak manfaat," kata Direktur Pelaksana TSS, Mohammad Ismail. Laptop ini juga akan didistribusikan ke sejumlah kantor instansi pemerintah. Setelah itu, baru Doel akan tersedia untuk umum.
Ismail kemudian mengatakan, saat ini bahan baku pembuatan laptop baru 10 persen yang berasal dari dalam negeri. Sisanya masih impor. "Tapi dalam enam bulan ke depan kami akan mampu memproduksi 60 persen komponennya," ucapnya. Tapi saat ini Bangladesh masih kepayahan dalam mengelola jaringan internet. Karena jaringan masih lambat, sejumlah pengamat pun meragukan Doel bisa membantu pengembangan digital di Bangladesh. Pemerintah Bangladesh sendiri mencanangkan tahun 2021 sebagai target Bangladesh akan terhubung total secara digital. "Tiap kawasan akan menjalankan e-governance, sementara sistem telekomunikasi akan dimodernisasi untuk mengurangi keterpisahan digital," kata PM Bangladesh, Sheikh Hasina, saat memperkenalkan Doel.
Ismail kemudian mengatakan, saat ini bahan baku pembuatan laptop baru 10 persen yang berasal dari dalam negeri. Sisanya masih impor. "Tapi dalam enam bulan ke depan kami akan mampu memproduksi 60 persen komponennya," ucapnya. Tapi saat ini Bangladesh masih kepayahan dalam mengelola jaringan internet. Karena jaringan masih lambat, sejumlah pengamat pun meragukan Doel bisa membantu pengembangan digital di Bangladesh. Pemerintah Bangladesh sendiri mencanangkan tahun 2021 sebagai target Bangladesh akan terhubung total secara digital. "Tiap kawasan akan menjalankan e-governance, sementara sistem telekomunikasi akan dimodernisasi untuk mengurangi keterpisahan digital," kata PM Bangladesh, Sheikh Hasina, saat memperkenalkan Doel.
No comments:
Post a Comment