Sunday 28 August 2011

Mapahit bukan Kerajaan Hindu

Sumber disini
Sejak awal sekolah, kita sudah dicekoki bahwa Majapahit merupakan kerajaan Hindu terbesar di Nuswantara ini. Akan tetapi, itu hanyalah sekedar ‘penafsiran‘ dari pembuat sejarah, yakni penjajah kolonial Belanda dan Inggris, yang sengaja dimunculkan demi kepentingan mereka. Menafsirkan? Itu sah-sah saja, siapapun berhak untuk menafsirkan. Namun yang lebih utama adalah dukungan bukti-bukti sebagai landasan pernafsiran tersebut. Berikut ini adalah bukti-bukti yang menunjukkan sebaliknya. Kerajaan Majapahit bukanlah kerajaan Hindu, melainkan sebuah kesultanan, yakni Kesulatanan Majapahit.

Pendiri Majapahit seorang Muslim

Kerajaan Majapahit didirikan oleh Sanggrama Wijaya atau Raden Wijaya. Beliau adalah seorang Muslim. Kakeknya adalah Raja Sunda, yakni Prabu Guru Dharmasiksa yang juga seorang ulama Islam Pasundan yang mengajarkan hidup prihatin (Sufi). Adapun neneknya adalah seorang muslimah dari Sriwijaya.

Mahapatih Seorang Muslim

Tokoh besar yang mengantarkan Majapahit kepada kejayaan adalah Mahapatih Gajahmada yang terkenal dengan Sumpah Palapa-nya. Nama ‘asli’ beliau adalah Gaj Ahmada (Ahmada merupakah istilah Arab yang berarti terpuji). Untuk memudahkan penyebutan bagi ‘lidah Jawa’ Surya Majapahitmaka disebutlah Gajahmada, tentu dengan penulisan digabung bukan dipisah (Gajah Mada). Pada nisan beliau pun bertuliskan Laa ilaaha illa-llah, Muhammad rasulullah yang menunjukkan Gajahmada seorang muslim.

Lambang Kerajaan
Lambang kerajaan Majapahit berupa surya yang bertuliskan arab, yakni: shifat, asma, ma’rifat, Adam, Muhammad, Allah, tauhid dan dzat.

Struktur Pemerintahan berupa Kesultanan
Pada batu nisan Syeikh Maulana Malik Ibrahim, wali pertama dalam sistem Wali Songo, menyatakan bahwa beliu adalah Qadhi pada Kerajaan Majapahit. Qadhi merupakan jabatan hakim pada struktur pemerintahan Kesultanan Islam.

Koin Majapahit
Koin biasa digunakan sebagai alat pembayaran resmi pada suatu negara. Uang koin yang digunakan kerajaan Majapahit telah ditemukan dan disana terdapat tulisan Arab Laailaha illallah Muhammad Rasulullah. Saai ini koin tersebut tersimpan di Musium Trowulan.

No comments:

Post a Comment