Saturday, 3 September 2011

Pria Jarang Curhat. Kenapa, ya?

Meminta lelaki mendengarkan keluh kesah atau mencurahkan isi hatinya sama sulitnya seperti membengkokkan sebatang besi. Menurut sebuah studi, kebanyakan lelaki berpikir mendiskusikan masalah hanya membuang-buang waktu. Sikap itu ternyata tidak cuma berlaku untuk orang dewasa. Penelitian, yang akan dipublikasikan dalam jurnal Child Development, itu menemukan bahwa ketika harus membicarakan masalah-masalah mereka, anak lelaki tampaknya merasakan hal yang sama dengan lelaki dewasa. ''Selama bertahun-tahun, psikolog populer bersikeras bahwa anak lelaki dan lelaki sebenarnya ingin membicarakan masalah mereka, tetapi tertahan oleh kekhawatiran akan rasa malu dan terlihat lemah,'' ujar Amanda J. Rose, profesor ilmu psikologi di University of Missouri College of Arts and Science.

''Namun, ketika kami bertanya kepada anak-anak muda tentang bagaimana rasanya berbicara tentang masalah mereka, anak-anak lelaki tidak lebih cemas atau stres untuk membahas masalahnya dibandingkan anak-anak perempuan. Sebaliknya, respon anak-anak lelaki itu menunjukkan bahwa mereka hanya tidak memandang membicarakan masalah itu sebagai kegiatan yang betul-betul berguna,'' tutur Rose. Para peneliti dari University of Missouri menjalankan empat studi terpisah dan mengumpulkan informasi dari dan tentang hampir 2.000 anak-anak dan remaja. Hasil penelitian menunjukkan, anak-anak perempuan mengatakan berbicara tentang masalah mereka membuat mereka merasa diperhatikan, dimengerti, dan tidak terlalu kesepian.

Tapi, tidak demikian halnya dengan anak-anak lelaki. Mereka tidak khawatir bahwa berbicara tentang masalah mereka akan mengarah pada intimidasi, dan mereka tidak menghindari diskusi karena merasa malu. Sebaliknya, penelitian mengatakan, ''Anak-anak lelaki melaporkan bahwa membicarakan masalah mereka akan membuat mereka merasa 'aneh' dan seperti 'membuang-buang waktu.' '' Untuk membahas sebuah isu yang sulit dengan pasangan, upaya terbaik yang dapat Anda lakukan adalah mencari jalan tengah. Jika Anda telah menjadi orang tua, mulailah saat anak-anak masih berusia muda.

No comments:

Post a Comment