Tak perlu lagi menggunakan alat bantu lagi untuk menikmati format tampilan 3 Dimensi. Kini tampilan seperti itu bisa Anda dapatkan dalam perangkat smartphone lewat produk terbaru HTC yakni EVO 3D. “Pada produk ini, kami lebih mengedepankan sisi pengalaman daripada spesifikasinya,” kata Agus Sugiharto, Country Manager HTC Indonesia pada peluncuran produk tersebut di Jakarta. Agus menambahkan, dengan tren kemudahan mendapatkan gambar, saat ini orang cenderung menginginkan gambar seperti aslinya. “Keinginan tersebut terakomodir dalam perangkat ini,” klaim Agus. “Dua kamera 5 megapiksel yang ada di belakang mewakili ketejaman mata manusia, dan berdimensi 3. Sedangkan di depan terdapat kamera 1,3 megapiksel,” kata Agus. “Dengan demikian, gambar lebih nyata, seperti dapat kita ambil,” tambahnya.
Agus menyebutkan, pengguna tidak perlu takut dengan masih minimnya perangkat pendukung untuk mencetak gambar atau foto 3D. “Layanan cetak foto seperti yang disediakan oleh Fuji Film misalnya, telah siap untuk mencetak foto berformat 3D,” ucapnya. Sensasi 3D tidak hanya berhenti pada gambar foto. Saat menyaksikan film dan streaming video, pengguna juga bisa menikmati sensasinya. “Dengan mata terbuka, sekarang Anda bisa melihat film 3D,” kata Agus. Menurut Agus, perangkat ini juga sangat cocok bagi mereka yang ingin mendokumentasikan momen indah ataupun bagi para agen real estate, misalnya. “Segmen yang menjadi target perangkat yang dibanderol di harga Rp5,999 juta ini adalah kalangan kelas menengah, berusia 25 tahun ke atas,” ucapnya.
Sebagai informasi, kata Agus, tren 3D pada perangkat seperti ini sebelumnya telah sukses di Amerika Serikat. Lalu, bagaimana dengan di Indonesia mengingat adanya perbedaan karakteristik pengguna? “Karakteristik pengguna di Amerika dan Indonesia memang berbeda, namun kami ingin coba melanjutkan keberhasilan seri 3D di Indonesia,” ucapnya. “Fasilitas 3D juga memang lebih sebagai lifestyle, karena pengalaman yang berbeda hanya hadir pada video ataupun game,” akunya. Meski begitu, kata Agus, menyebutkan bahwa pihaknya ingin menyampaikan pesan bahwa mereka berupaya untuk selalu update terhadap inovasi terkini. Sebagai informasi, untuk pasar Asia, HTC EVO 3D baru diluncurkan di Singapura dan Indonesia. [sj/vn]
Agus menyebutkan, pengguna tidak perlu takut dengan masih minimnya perangkat pendukung untuk mencetak gambar atau foto 3D. “Layanan cetak foto seperti yang disediakan oleh Fuji Film misalnya, telah siap untuk mencetak foto berformat 3D,” ucapnya. Sensasi 3D tidak hanya berhenti pada gambar foto. Saat menyaksikan film dan streaming video, pengguna juga bisa menikmati sensasinya. “Dengan mata terbuka, sekarang Anda bisa melihat film 3D,” kata Agus. Menurut Agus, perangkat ini juga sangat cocok bagi mereka yang ingin mendokumentasikan momen indah ataupun bagi para agen real estate, misalnya. “Segmen yang menjadi target perangkat yang dibanderol di harga Rp5,999 juta ini adalah kalangan kelas menengah, berusia 25 tahun ke atas,” ucapnya.
Sebagai informasi, kata Agus, tren 3D pada perangkat seperti ini sebelumnya telah sukses di Amerika Serikat. Lalu, bagaimana dengan di Indonesia mengingat adanya perbedaan karakteristik pengguna? “Karakteristik pengguna di Amerika dan Indonesia memang berbeda, namun kami ingin coba melanjutkan keberhasilan seri 3D di Indonesia,” ucapnya. “Fasilitas 3D juga memang lebih sebagai lifestyle, karena pengalaman yang berbeda hanya hadir pada video ataupun game,” akunya. Meski begitu, kata Agus, menyebutkan bahwa pihaknya ingin menyampaikan pesan bahwa mereka berupaya untuk selalu update terhadap inovasi terkini. Sebagai informasi, untuk pasar Asia, HTC EVO 3D baru diluncurkan di Singapura dan Indonesia. [sj/vn]
No comments:
Post a Comment