Sunday, 11 September 2011

Indonesia beserta negara-negara ASEAN menerbitkan kesepakatan soal cadangan pangan bersama dalam  kondisi darurat. Cadangan pangan itu akan disediakan oleh setiap negara anggoa ASEAN. “Dalam hal ini, Indonesia harus menyediakan 12 ribu ton,” kata Menteri Pertanian, Suswono. Ia menyatakan, kesepakatan itu akan ditandatangani dalam pertemuan menteri pertanian se-ASEAN pada Oktober 2011 mendatang. “Total 780 ribu ton buat semua anggota ASEAN plus 3,” kata Suswono di Istana Merdeka, Jakarta, usai pertemuan dengan Perdana Menteri Thailand, Yingluck SHinawatra. Suswono menambahkan, negara di luar anggota ASEAN yang akan turut dalam kesepakatan itu antara lain Jepang, Korea Selatan, dan Cina. “Ketiganya punya bagian besar,” kata dia.

Suswono menjelaskan, cadangan pangan bersama tersebut hanya akan digunakan pada kondisi darurat. Menurut dia, seluruh anggota ASEAN bisa menggunakan cadangan tersebut, termasuk tiga negara plus 3 yang turut dalam kesepakatan itu, jika negara bersangkutan dalam kondisi darurat. “Cadangan itu harus selalu ada dan siap,” imbuh Suswono. Ia menerangkan, kondisi darurat yang dimaksud tidak selalu diartikan bila suatu negara dilanda kondisi kekurangan pangan. “Kalau ada bencana alam, kita bisa gunakan cadangan itu,” ujar menteri asal Partai Keadilan Sejahtera itu. Untuk memenuhi kebutuhan pangan harian, kata dia, bisa digunakan kesepakatan antarpemerintah negara. “Seperti untuk memenuhi cadangan bulog, itu melalui ekspor-import goverment to goverment,” kata Suswono.

No comments:

Post a Comment