1. Waktu upacara pembagian medali, dutabesar kita duduk disamping para dutabesar dari berbagai negara seperti Filipina, Thailand, dsb. Waktu honorable mention disebutkan, ternyata tidak ada siswa Indonesia.
Dubes-dubes bertanya pada dubes kita (kalau diterjemahkan) “Kok nggak ada siswa Indonesia?” Dubes kita tersenyum saja.
Kemudian setelah itu dipanggil satu persatu peraih medali perunggu. Ada yang maju dari Filipina, Thailand, Kazakhtan, dsb. Lagi-lagi dubes negara sahabat bertanya “Kok nggak ada siswa Indonesia?” Kembali dubes kita tersenyum. Dubes kita menyalami dubes yang siswanya dapat medali perunggu.
Kemudian ketika medali perak disebut, muncul seorang anak kecil (masih SMP) dengan peci dengan mengibarkan bendera kecil, dan namanya diumumkan Muhammad Firmansyah Kasim, dari Indonesia. Saat itu dubes negara sahabat kelihatan bingung, mungkin mereka berpikir “Nggak salah nih…” Ketika mereka sadar, mereka langsung mengucapkan selamat pada dubes kita.
Tidak lama kemudian dipanggil mereka yang dapat medali emas. Saat itu dubes negara sahabat kaget luar biasa, 4 anak Indonesia maju ke panggung berpeci hitam dengan jas hitam, gagah sekali. Satu persatu maju sambil mengibar-ngibarkan bendera merah putih. Mengesankan dan mengharukan. Semua dubes langsung mengucapkan selamat pada dubes kita sambil berkata bahwa Indonesia hebat.
Tidak stop sampai disitu. ketika diumumkan “The champion of the International physics olympiade XXXVII is… Jonathan Pradhana Mailoa.” Semua orang Indonesia bersorak. Bulu kuduk merinding. Semua orang mulai berdiri, tepuk tangan menggema cukup lama.
Standing Ovation….
Hampir semua orang Indonesia yang hadir dalam upacara itu tidak kuasa menahan air mata turun. Air mata kebahagiaan, air mata keharuan, air mata kebanggaan sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang besar.
Segala rasa capai dan lelah langsung hilang seketika. Sangat mengharukan….
Praise God…
2. Selesai upacara, semua orang menyalami.
Orang Kazakhtan memeluk erat-erat sambil berkata, “Wonderful job…”
Orang Malaysia menyalami berkata, “You did a great job…”
Orang Taiwan bilang, “Now is your turn…”
Orang Filipina, “Amazing…”
Orang Israel, “Excellent work…”
Orang Portugal, “Portugal is great in soccer but has to learn physics from Indonesia”
Orang Nigeria, “Could you come to Nigeria to train our students too?”
Orang Australia, “Great….”
Orang Belanda, “You did it!!!”
Orang Rusia mengacungkan kedua jempolnya.
Orang Iran memeluk sambil berkata, “Great, wonderful…”
86 negara mengucapkan selamat. Suasananya sangat mengharukan. Saya tidak bisa menceritakan dengan kata-kata…
3. Gaung kemenangan Indonesia menggema cukup keras. Seorang prof dari Belgia mengirim sms seperti berikut: Echo of Indonesian Victory has reached Europe! Congratulations to the champions and their coach for these amazing successes! The future looks bright…. Marc Deschamps.
Ya benar kata Prof. Deschamps. Kita punya harapan….
Salam,
Yohanes
Dubes-dubes bertanya pada dubes kita (kalau diterjemahkan) “Kok nggak ada siswa Indonesia?” Dubes kita tersenyum saja.
Kemudian setelah itu dipanggil satu persatu peraih medali perunggu. Ada yang maju dari Filipina, Thailand, Kazakhtan, dsb. Lagi-lagi dubes negara sahabat bertanya “Kok nggak ada siswa Indonesia?” Kembali dubes kita tersenyum. Dubes kita menyalami dubes yang siswanya dapat medali perunggu.
Kemudian ketika medali perak disebut, muncul seorang anak kecil (masih SMP) dengan peci dengan mengibarkan bendera kecil, dan namanya diumumkan Muhammad Firmansyah Kasim, dari Indonesia. Saat itu dubes negara sahabat kelihatan bingung, mungkin mereka berpikir “Nggak salah nih…” Ketika mereka sadar, mereka langsung mengucapkan selamat pada dubes kita.
Tidak lama kemudian dipanggil mereka yang dapat medali emas. Saat itu dubes negara sahabat kaget luar biasa, 4 anak Indonesia maju ke panggung berpeci hitam dengan jas hitam, gagah sekali. Satu persatu maju sambil mengibar-ngibarkan bendera merah putih. Mengesankan dan mengharukan. Semua dubes langsung mengucapkan selamat pada dubes kita sambil berkata bahwa Indonesia hebat.
Tidak stop sampai disitu. ketika diumumkan “The champion of the International physics olympiade XXXVII is… Jonathan Pradhana Mailoa.” Semua orang Indonesia bersorak. Bulu kuduk merinding. Semua orang mulai berdiri, tepuk tangan menggema cukup lama.
Standing Ovation….
Hampir semua orang Indonesia yang hadir dalam upacara itu tidak kuasa menahan air mata turun. Air mata kebahagiaan, air mata keharuan, air mata kebanggaan sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang besar.
Segala rasa capai dan lelah langsung hilang seketika. Sangat mengharukan….
Praise God…
2. Selesai upacara, semua orang menyalami.
Orang Kazakhtan memeluk erat-erat sambil berkata, “Wonderful job…”
Orang Malaysia menyalami berkata, “You did a great job…”
Orang Taiwan bilang, “Now is your turn…”
Orang Filipina, “Amazing…”
Orang Israel, “Excellent work…”
Orang Portugal, “Portugal is great in soccer but has to learn physics from Indonesia”
Orang Nigeria, “Could you come to Nigeria to train our students too?”
Orang Australia, “Great….”
Orang Belanda, “You did it!!!”
Orang Rusia mengacungkan kedua jempolnya.
Orang Iran memeluk sambil berkata, “Great, wonderful…”
86 negara mengucapkan selamat. Suasananya sangat mengharukan. Saya tidak bisa menceritakan dengan kata-kata…
3. Gaung kemenangan Indonesia menggema cukup keras. Seorang prof dari Belgia mengirim sms seperti berikut: Echo of Indonesian Victory has reached Europe! Congratulations to the champions and their coach for these amazing successes! The future looks bright…. Marc Deschamps.
Ya benar kata Prof. Deschamps. Kita punya harapan….
Salam,
Yohanes
No comments:
Post a Comment