Bila dibiarkan, kulit yang terbakar sinar matahari bisa menimbulkan bekas luka permanen Jika kulit Anda sensitif, maka berjemur atau bersantai di pantai saat cuaca terik akan dengan mudah membuat kulit terbakar. Berada di luar ruangan saat siang hari, walau sudah menggunakan krim pelindung cahaya matahari, dipastikan membuat kulit Anda kemerahan dan terasa perih. Gejala-gejala itu menandakan kulit telah terbakar sinar matahari. Gangguan itu jangan didiamkan karena bisa merusak kulit secara permanen. Maka, menurut kalangan pakar yang dikutip majalah Cosmopolitan, lakukan lima langkah berikut agar kondisi kulit tidak semakin parah.
Konsumsi Aspirin atau Ibuprofen
Kedua obat tersebut berfungsi untuk mengurangi inflamasi. Artinya, iritasi dan kemerahan pada kulit bisa lebih mudah dan cepat dikurangi. Anda bisa mengonsumsinya antara waktu 24 jam setelah terbakar. "Faktanya kulit yang terbakar bisa menimbulkan bekas luka yang permanen," kata Ellen Marmur, MD, ahli kulit dari Mount Sinai Medical Center, New York, kepada Cosmopolitan.
Gunakan pelembab yang mengandung anti inflamasi
Pilih pelembab yang mengandung zat antiinflamasi. Seperti pelembab yang mengandung aloe vera atau kedelai. Kandungan didalamnnya bisa mengurangi kekeringan, kemerahan, dan rasa gatal yang muncul akibat terbakar.
Gunakan krim pelindung sinar matahari
Pastikan Anda selalu menggunakan krim yang mengandung sun protection formula (SPF). "Ini demi memberikan waktu untuk proses penyembuhan kulit dan membantu sistem kekebalan tubuh kerusakan," kata David J. Leffell, MD, profesor dermatologi di Sekolah Medis Universitas Yale. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tabir surya dengan paling sedikit SPF 15 dapat menahan perubahan sel pra-kanker sel sampai menjadi kanker. Jadi, selalu gunakan krim dengan SPF untuk mencegah timbulnya kanker kulit.
Eksfoliasi
Setelah area kulit yang terbakar sembuh, lakukan eksfoliasi atau pengelupasan pada area kulit yang terbakar. Anda bisa menggunakan pembersih yang mengandung asam alfa hidroksi, dua kali dalam satu minggu selama satu bulan. Hal ini akan membantu pertumbuhan sel-sel kulit yang baru secara lebih cepat.
Gunakan krim yang mengandung retinol
Kedua obat tersebut berfungsi untuk mengurangi inflamasi. Artinya, iritasi dan kemerahan pada kulit bisa lebih mudah dan cepat dikurangi. Anda bisa mengonsumsinya antara waktu 24 jam setelah terbakar. "Faktanya kulit yang terbakar bisa menimbulkan bekas luka yang permanen," kata Ellen Marmur, MD, ahli kulit dari Mount Sinai Medical Center, New York, kepada Cosmopolitan.
Gunakan pelembab yang mengandung anti inflamasi
Pilih pelembab yang mengandung zat antiinflamasi. Seperti pelembab yang mengandung aloe vera atau kedelai. Kandungan didalamnnya bisa mengurangi kekeringan, kemerahan, dan rasa gatal yang muncul akibat terbakar.
Gunakan krim pelindung sinar matahari
Pastikan Anda selalu menggunakan krim yang mengandung sun protection formula (SPF). "Ini demi memberikan waktu untuk proses penyembuhan kulit dan membantu sistem kekebalan tubuh kerusakan," kata David J. Leffell, MD, profesor dermatologi di Sekolah Medis Universitas Yale. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tabir surya dengan paling sedikit SPF 15 dapat menahan perubahan sel pra-kanker sel sampai menjadi kanker. Jadi, selalu gunakan krim dengan SPF untuk mencegah timbulnya kanker kulit.
Eksfoliasi
Setelah area kulit yang terbakar sembuh, lakukan eksfoliasi atau pengelupasan pada area kulit yang terbakar. Anda bisa menggunakan pembersih yang mengandung asam alfa hidroksi, dua kali dalam satu minggu selama satu bulan. Hal ini akan membantu pertumbuhan sel-sel kulit yang baru secara lebih cepat.
Gunakan krim yang mengandung retinol
Gunakan krim yang mengandung retinol demi meningkatkan produksi kolagen. Dengan begitu, kulit menjadi lebih elastis dan cerah.
No comments:
Post a Comment