Penemuan planet yang dihuni makhluk asing atau alien selalu menjadi perbincangan menarik. Namun, bagaimanakah sebenarnya para astronom bisa mencari keberadaan planet-planet tersebut? Astronom memiliki lima taktik utama mencari planet yang lokasinya berada di luar tata surya. Salah satu teknik yang sudah terbukti berhasil menemukan planet-planet ini dan kerap digunakan pesawat Kepler adalah perlengkapan amatir pengamatan langit. Planet yang mengorbit bintang, terletak di luar tata surya tempat matahari dan Bumi. Planet-planet ini muncul dengan beragam ‘rasa’. Termasuk, raksasa gas yang ukurannya 60 kali lebih masif dari Yupiter. Raksasa gas ini bergerak di sekitar bintangnya dengan orbit ‘gila’. Selain raksasa gas, terdapat ‘Bumi super’ yang ukurannya jauh lebih masif dibanding planet tempat hunian manusia.
Menurut penulis senior Space Remy Melina, sementara dunia ini terlalu jauh untuk dilihat secara langsung, para astronom bisa mencari tahu efek keberadaan planet-planet ini pada matahari mereka, badan-badan lain, atau bahkan gelombang cahaya. Metode kecepatan radial yang juga dikenal sebagai metode Doppler, menganalisa kecepatan bintang yang bergerak menuju atau menjauh Bumi seiring tarikan gravitasi planet yang menyentak maju dan mundur. Metode astrometri memiliki cara kerja serupa. Bedanya, para astronom harus mengukur jarak goyangan bintang untuk jangka waktu lama menggantikan mengukur kecepatan bintang.
Teknik lain disebut metode microlensing. Teknik ini mencari distorsi dalam cahaya yang dihasilkan dari tarikan gravitasi. Medan gravitasi planet bisa memiliki dampak terukur pada cahaya yang dilewatinya. Serupa, langkah-langkah teknik pulsar waktu mengenai apakah aliran bintang biasanya konstan terganggu gelombang radio yang berasal dari planet yang mengorbit di tempat itu. Teknik transit mengambil keuntungan dari sedikit ‘celupan’ cahaya bintang yang terjadi saat sebuah planet lewat di depan bintangnya. Dengan mengukur penurunan kecerahan, astronom mampu mengumpulkan informasi berharga mengenai sebuah planet transit, termasuk massa dan ukuran. Pada 2006, para astronom menggunakan teknik ini untuk menemukan exoplanet TrES-2 menggunakan tiga teleskop 4-inci (10 centimeter) yang astronom bangun dari sebuah kombinasi bagian-bagian yang sudah ada dan lensa buatan. Sejauh ini, teknik transit paling banyak menemukan exoplanet. Pada 22 November 2010, para astronom mengkorfimasi adanya 502 exoplanet. Sebagai perbandingan, Misi pesawat ruang angkasa Kepler yang menggunakan metode transit berhasil mendeteksi lebih dari 700 exoplanet potensial sejak diluncurkan pada 2009.
Menurut penulis senior Space Remy Melina, sementara dunia ini terlalu jauh untuk dilihat secara langsung, para astronom bisa mencari tahu efek keberadaan planet-planet ini pada matahari mereka, badan-badan lain, atau bahkan gelombang cahaya. Metode kecepatan radial yang juga dikenal sebagai metode Doppler, menganalisa kecepatan bintang yang bergerak menuju atau menjauh Bumi seiring tarikan gravitasi planet yang menyentak maju dan mundur. Metode astrometri memiliki cara kerja serupa. Bedanya, para astronom harus mengukur jarak goyangan bintang untuk jangka waktu lama menggantikan mengukur kecepatan bintang.
Teknik lain disebut metode microlensing. Teknik ini mencari distorsi dalam cahaya yang dihasilkan dari tarikan gravitasi. Medan gravitasi planet bisa memiliki dampak terukur pada cahaya yang dilewatinya. Serupa, langkah-langkah teknik pulsar waktu mengenai apakah aliran bintang biasanya konstan terganggu gelombang radio yang berasal dari planet yang mengorbit di tempat itu. Teknik transit mengambil keuntungan dari sedikit ‘celupan’ cahaya bintang yang terjadi saat sebuah planet lewat di depan bintangnya. Dengan mengukur penurunan kecerahan, astronom mampu mengumpulkan informasi berharga mengenai sebuah planet transit, termasuk massa dan ukuran. Pada 2006, para astronom menggunakan teknik ini untuk menemukan exoplanet TrES-2 menggunakan tiga teleskop 4-inci (10 centimeter) yang astronom bangun dari sebuah kombinasi bagian-bagian yang sudah ada dan lensa buatan. Sejauh ini, teknik transit paling banyak menemukan exoplanet. Pada 22 November 2010, para astronom mengkorfimasi adanya 502 exoplanet. Sebagai perbandingan, Misi pesawat ruang angkasa Kepler yang menggunakan metode transit berhasil mendeteksi lebih dari 700 exoplanet potensial sejak diluncurkan pada 2009.
No comments:
Post a Comment