Gambar terbaru dari rangkaian pegunungan di Mars mungkin menjadi bukti terbaik atas keberadaan air di planet tersebut. Temuan ini dimuat dalam laporan Jurnal Sains, yang dibuat oleh riset bersama AS dan Swiss. Rangkaian gambar yang diambil dari satelit pemantau Mars Reconnaissance Orbiter menunjukan banyak sulur gelap dengan lebar beberapa meter. Sulur ini keluar dari bebatuan dan mengalir ratusan meter ke bawah. Sulur tersebut terlihat di sisi bukit yang disinari matahari musim panas, mengalir melintasi sejumah halangan dan kadang menyebar, tetapi ketika musim dingin tiba, sulur itu menghilang. Hal ini diperkirakan karena mereka terbuat dari lumpur yang mencair.
"Sulit untuk dibayangkan mereka dibentuk dari hal lain selain benda cair yang meluncur dari lereng," kata Richard Zurek seorang ilmuwan dari Laboratorium NASA. "Mereka muncul dalam keadaan terlalu dingin untuk air segar". "Penjelasan terbaik dari observasi ini adalah aliran air asin, meski riset ini tidak membuktikan hal itu," kata Professor Alfred McEwen, dari Universitas Arizona, selaku ketua penulis laporan ini. Kadar garam merendahkan suhu yang membekukan air, dan air yang sama asinnya dengan lautan di Bumi bisa saja ada di lokasi Mars ini di musim panas. "Ini bisa menjadi air yang mengalir pertama," kata Professor McEwen.
Laporan ini juga memberi implikasi terhadap pencarian kehidupan makhluk ruang angkasa. "Air adalah sumber kehidupan, dan kami menemukan kehidupan di setiap ceruk yang lembab di bumi," kata Dr Lewis Dartnell, penerliti Universitas College London, yang tidak terlibat dalam penelitian ini. "Jadi mungkin di sana ada mikroba yang hidup di masa musim panas yang diisi oleh lelehan air di permukaan gurun Mars". Penemuan ini juga mendapat tanggapan dari Professor Shiladitya DasSarma dari Universitas Maryland. "Hasil penelitian tersebut selaras dengan dugaan keberadaan danau-danau air asin di bawah permukaan Mars".
"Ini adalah sebuah kemungkinan yang menarik bagi kami yang meneliti Halophilic mikroba-mikro organisme- di Bumi, sejak terbuka kemungkinan kalau mikro organisme serupa mungkin juga hidup di planet tetangga kita," katanya. Ahli geologi Joe Levy dari Universitas Portland, yang juga tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan riset itu mewakili sebuah target astrobiologis yang sulit. Sulur-sulur misterius itu kemungkinan bisa menjadi tempat terbaik bagi kehidupan makhluk Mars. Professor McEwen mengatakan untuk kehidupan saat ini, tempat itu merupakan lokasi yang paling memungkinkan.
"Sulit untuk dibayangkan mereka dibentuk dari hal lain selain benda cair yang meluncur dari lereng," kata Richard Zurek seorang ilmuwan dari Laboratorium NASA. "Mereka muncul dalam keadaan terlalu dingin untuk air segar". "Penjelasan terbaik dari observasi ini adalah aliran air asin, meski riset ini tidak membuktikan hal itu," kata Professor Alfred McEwen, dari Universitas Arizona, selaku ketua penulis laporan ini. Kadar garam merendahkan suhu yang membekukan air, dan air yang sama asinnya dengan lautan di Bumi bisa saja ada di lokasi Mars ini di musim panas. "Ini bisa menjadi air yang mengalir pertama," kata Professor McEwen.
Laporan ini juga memberi implikasi terhadap pencarian kehidupan makhluk ruang angkasa. "Air adalah sumber kehidupan, dan kami menemukan kehidupan di setiap ceruk yang lembab di bumi," kata Dr Lewis Dartnell, penerliti Universitas College London, yang tidak terlibat dalam penelitian ini. "Jadi mungkin di sana ada mikroba yang hidup di masa musim panas yang diisi oleh lelehan air di permukaan gurun Mars". Penemuan ini juga mendapat tanggapan dari Professor Shiladitya DasSarma dari Universitas Maryland. "Hasil penelitian tersebut selaras dengan dugaan keberadaan danau-danau air asin di bawah permukaan Mars".
"Ini adalah sebuah kemungkinan yang menarik bagi kami yang meneliti Halophilic mikroba-mikro organisme- di Bumi, sejak terbuka kemungkinan kalau mikro organisme serupa mungkin juga hidup di planet tetangga kita," katanya. Ahli geologi Joe Levy dari Universitas Portland, yang juga tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan riset itu mewakili sebuah target astrobiologis yang sulit. Sulur-sulur misterius itu kemungkinan bisa menjadi tempat terbaik bagi kehidupan makhluk Mars. Professor McEwen mengatakan untuk kehidupan saat ini, tempat itu merupakan lokasi yang paling memungkinkan.
No comments:
Post a Comment