Monday, 15 August 2011

Liquid Radio untuk Trafik Fluktuatif

Sumber disini
Tren pengguna smartphone saat ini menghasilkan trafik yang sangat tinggi yang diakibatkan oleh mobilitas pengguna yang cukup tinggi pula. Artinya, setiap waktu dan area tertentu membutuhkan dukungan broadband yang cukup, mengingat pada area dan waktu tertentu, trafik koneksi maupun berkomunikasi fluktuatif, kadang trafiknya tinggi pada waktu tetentu, dan kadang menurun di suatu area tertentu dengan dukungan bandwidth yang terbatas pada BTS. Menghadapi karakteristik trafik yang fluktuatif, saat ini BTS yang konvensional kurang sesuai dengan kondisi tersebut. Untuk itu, Nokia Siemens Networks coba hadirkan solusinya dalam bentuk Liquid Radio. Liquid Radio berbeda dengan arsitektur jaringan konvensional dan memberikan cara yang lebih fleksibel untuk membangun jaringan akses radio.

Berbagai keterbatasan dalam arsitektur BTS konvensional diganti dengan opsi fleksibel dengan menggabungkan small cell dengan macro layer yakni menggunakan Flexi Multiradio 10 BTS yang menawarkan pool berkapasitas tinggi. Selain itu dengan konsep baseband pooling, yang semua kapasitas dipooling menjadi satu. “Lebih dari 10 Gb/detik, pooling ini mengcover 100 cell dengan 10 BTS,” kata Pandu Sinatriyo, Account Manager Strategic Bussiness Development Nokia Siemens Networks. Dengan kapasitas ini, kata Pandu, kecepatan berkoneksi tidak akan terganggu.

Dengan konsep baseband tersebut, secara teknis, platform ini akan melakukan konfigurasi sendiri untuk menggunakan hardware, interkoneksi dan interface radio dengan cara terbaik. Pemrosesan dapat di-pool atau didistribusikan di beberapa platform dan layer jaringan. Bukan pada satu lokasi atau fungsi tertentu. "Pada situasi tertentu, misalnya malam, trafik kan berpindah dari kantor ke jalanan atau rumah yang trafiknya tinggi, nah, secara otomatis BTS ini akan mentranfer ke BTS yang trafiknya tinggi,” ujar Pandu. "Apalagi, saat musim mudik, yang sangat fluktuatif trafiknya, Liquid Radio ini mampu memindahkan kapasitas tertentu ke daerah-daerah mudik yang trafiknya berlipat," ucapnya.

Pandu menyebutkan, Liquid BTS ini mampu berjaringan secara nasional. Ini bermanfaat khususnya bagi operator yang saat ini membutuhkan fleksibilitas dalam cakupan nasional. Dari sisi efisiensi energi, keuntungan menggunakan konsep baseband pooling ini adalah penghematan energi sampai 30%. Pandu menggambarkan, BTS pada tahun 2005 butuh 4.100 watt, sedangkan Flexi Multiradio hampir sepersepuluhnya. “BTS ini efisiensinya tinggi, BTS 2008 butuh 1.300 watt, kalau BTS Flexi Multiradio hanya 450 watt,” ucapnya. Liquid Radio juga dilengkapi dengan atena atif yang memiliki kemampuan vertical beamforming. Antena ini mengatur kondisi, menyeleksi pengguna dan menentukan karakteristik yang diminta oleh pengguna. Sistem kerja produk ini fleksibel, yakni peran operator semakin minimal.

“Network yang bekerja, dengan mengubah parameter yang kemudian disampaikan ke operator. Netwok mengeksekusi perubahan itu sendiri,” ucap Pandu. Dengan tambahan Femto Network yang mengikuti kemana pun dan di manapun pengguna berada, pengguna tidak perlu khawatir mengalami kendala dalam berkoneksi. Ditanya seputar bagaimana respon operator soal teknologi ini dan berapa harga aplikasi ini, Pandu tak memberikan keterangan banyak. Ia hanya menggambarkan bahwa apa yang dilakukan oleh Liquid Radio ini sudah sesuai dengan karakteristik fleksibilitas pengguna dan jaringan saat ini.

No comments:

Post a Comment