Para ilmuwan mengklaim telah menemukan ramuan yang dipercaya bisa membalikkan efek penuaan dini pada sel manusia. Penemuan ini menbuat impian untuk selamanya muda bukan lagi khayalan atau sekadar cerita fiksi di film-film. Dalam sebuah percobaan, peneliti mengambil sel dari anak-anak yang sudah tua sebelum waktunya dan mampu membuat mereka sehat kembali. Sel tubuh tersebut diberi obat 'selamanya muda' bernama rapamycin. Para peneliti asal AS, termasuk Francis Collins, salah satu ilmuwan dunia yang paling terkemuka, berharap temuan ini akan mengarah pada cara-cara baru mengobati sindrom Hutchinson-Gilford Progeria (HGPS) yakni suatu kondisi genetik yang langka di mana bayi berkembang pesat menjadi tua dan rapuh dan meninggal sebelum berusia sekitar 12 tahun.
Rapamycin sebelumnya sudah digunakan untuk menekan sistem kekebalan tubuh dalam transplantasi organ. Obat ini diciptakan dari bakteri yang ditemukan dalam tanah di Pulau Paskah yang terletak lebih dari 2.000 mil dari Cile dan merupakan salah satu tempat paling terpencil dan misterius di planet ini. Dr Collins, direktur laboratorium penelitian kesehatan pemerintah AS dan salah satu ilmuwan yang memecahkan genom manusia, mempelajari efek obat tersebut pada sel-sel kulit dari tiga anak-anak dengan HGPS. Penyakit ini menyebabkan kadar protein mutan disebut progerin membangun setiap sel di dalam tubuh sehingga menghasilkan cacat dan penuaan sel secara cepat. Dengan memberikan rapamycin, obat akan menyingkirkan protein beracun keluar dari sel dan membalikkan kecacatan sehingga efektif membuat mereka sehat kembali. Lebih lanjut, sel-sel tubuh pun mampu hidup lebih lama. Penelitian ini telah dilaporkan dalam jurnal Science Translational Medicine edisi Juni 2011.
Rapamycin sebelumnya sudah digunakan untuk menekan sistem kekebalan tubuh dalam transplantasi organ. Obat ini diciptakan dari bakteri yang ditemukan dalam tanah di Pulau Paskah yang terletak lebih dari 2.000 mil dari Cile dan merupakan salah satu tempat paling terpencil dan misterius di planet ini. Dr Collins, direktur laboratorium penelitian kesehatan pemerintah AS dan salah satu ilmuwan yang memecahkan genom manusia, mempelajari efek obat tersebut pada sel-sel kulit dari tiga anak-anak dengan HGPS. Penyakit ini menyebabkan kadar protein mutan disebut progerin membangun setiap sel di dalam tubuh sehingga menghasilkan cacat dan penuaan sel secara cepat. Dengan memberikan rapamycin, obat akan menyingkirkan protein beracun keluar dari sel dan membalikkan kecacatan sehingga efektif membuat mereka sehat kembali. Lebih lanjut, sel-sel tubuh pun mampu hidup lebih lama. Penelitian ini telah dilaporkan dalam jurnal Science Translational Medicine edisi Juni 2011.
No comments:
Post a Comment