Saturday, 2 July 2011

Pauline Nyiramasuhuko, Wanita Pembunuh

Usia boleh uzur. Tapi, di tangan perempuan bernama Pauline Nyiramasuhuko (65), 800.000 suku Tutsi di Rwanda mati sia-sia dalam genosida pada 1994 di negara itu. Mantan menteri Rwanda ini ikut ambil bagian dalam pembantaian sadis berikut pemerkosaan terhadap perempuan suku Tutsi. Mendapat ganjaran bui seumur hidup, Nyiramasuhuko adalah perempuan pertama yang dihukum pengadilan PBB terkait genosida tadi. Dia terbukti bersalah melakukan kejahatan tersebut bersama anak laki-laki dan empat mantan pejabat dalam pengadilan yang sudah berlangsung selama 10 tahun. Secara detail, Nyiramasuhuko dituduh memerintahkan dan membantu pembunuhan di daerah asalnya Butare, Rwanda selatan. Jaksa Mahkamah Kejahatan Internasional Rwanda (ICTR) menuduhnya terlibat dalam keputusan pemerintah menciptakan milisi di seluruh negeri dengan tujuan menghabisi penduduk Tutsi secepat mungkin.

Butare sebelum genosida ditinggali penduduk Hutu dan Tutsi. Di tempat tersebut sebelumnya muncul penolakan terhadap kebijakan pembantaian. Salah satu pihak yang menentang kebijakan pemerintah adalah seorang pejabat senior daerah yang sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya. Namun, pembantaian tetap terjadi dan milisi diterbangkan dari ibu kota Kigali untuk membantu operasi.

Versi WIKIPEDIA BAHASA INDONESIA
Pauline Nyiramasuhuko (lahir tahun 1946) adalah politikus Rwanda yang merupakan Menteri Kesejahteraan Keluarga dan Kemajuan Perempuan. Dia dituduh menghasut tentara dan milisi untuk memperkosa ribuan perempuan selama Genosida Rwanda tahun 1994. Dia diadili karena genosida dan hasutan untuk pemerkosaan sebagai bagian dari "Butare Group" di Pengadilan Pidana Internasional untuk Rwanda (ICTR) di Arusha, Tanzania. Pada Juni 2011, ia dihukum tujuh tuduhan dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Nyiramasuhuko adalah wanita pertama yang dihukum karena genosida oleh ICTR.

Pauline Nyiramasuhuko lahir di komunitas pertanian kecil Ndora, di provinsi Butare, sebuah keluarga miskin Hutu. Dia kemudian masuk ke sekolah tinggi di Ecole Sociale de Karubanda. Adapun, ia menjadi teman dengan Agathe Habyarimana, istri masa depan Juvénal Habyarimana, yang menjadi Presiden Rwanda pada 1973

Nyiramasuhuko dilatih dan bekerja sebagai pekerja sosial. Pada tahun 1968 ia menikah dengan Maurice Ntahobali, dan mempunyai empat anak. Nyiramasuhuko bekerja untuk Departemen Sosial pemerintah, mendidik perempuan tentang kesehatan dan penitipan anak. pada tahun 1986, ia masuk ke Universitas Nasional Rwanda untuk belajar hukum. Dia adalah Menteri Kesejahteraan Keluarga dan Kemajuan Perempuan dalam pemerintahan Habyarimana dari 1992.

No comments:

Post a Comment