Tuesday, 17 July 2012

Masjid berasitektur Keren di Indonesia

Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, tentu Indonesia juga memiliki banyak masjid dan mushola yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Bahkan banyak kota di Indonesia yang dijuluki sebagai kota santri. Setiap masjid di Indonesia memiliki nilai sejarah masing-masing. Karena Islam masuk ke nusantara sudah sejak berabad-abad lalu. Dari ribuan masjid yang ada di Indonesia, ada beberapa masjid yang memiliki keunikan, baik dari faktor bangunan fisik maupun nilai sejarah yang dikandungnya.

Masjid Bawah Tanah Tamansari, Yogyakarta
Sesuai namanya, Masjid Bawah Tanah Tamansari berada di bawah tanah. Tepatnya ada di bawah di kompleks pemandian Raja Yogyakarta, Tamansari. Bangunan masjid ini terdiri dari dua lantai, di mana di setiap lantainya terdapat lubang-lubang yang berfungsi untuk tempat salatnya imam. Kedua lantai tersebut dihubungkan oleh lima tangga. Lima tangga ini melambangkan salat lima waktu.  Di bawah kelima tangga tersebut terdapat kolam yang dulu digunakan untuk wudlu. Keunikan lainnya adalah bentuk bangunan masjid yang berbentuk lingkaran, sehingga membantu proses pemantulan suara. Suara adzan pun dapat berkumandang tanpa bantuan mikrofon. Namun saat ini masjid yang bernuansa syahdu ini tidak lagi digunakan untuk beribadah.

Masjid Pintu Seribu Nurul Yakin, Tangerang
Sesuai dengan namanya, Masjid Pintu Seribu Nurul Yakin Tangerang atau yang lebih dikenal dengan nama Masjid Sewu ini memiliki seribu pintu. Masjid ini terletak di RT 01 RW 03, Kampung Bayur, Priuk, Kota Tangerang. Pendirinya adalah seorang penyebar agama Islam berasal dari Arab bernama Alfakir Syekh Mahdi Hasan Alqudrotillah Almuqoddam. Bangunan masjid ini disekat-sekat menjadi enam ruangan seperti mushala, di mana luas setiap ruangannya adalah sekitar 4 meter. Setiap ruangan memiliki nama masing-masing yaitu mushala Fathulqorib, Tanbihul-Alghafilin, Durojatun Annasikin, Safinatu-Najah, Fatimah hingga mushala Ratu Ayu. Tak hanya itu, di masjid ini juga tersimpan tasbih raksasa yang disimpan di dalam ruang berteralis besi dengan ukuran masing-masing butir tasihnya berdiameter 10 cm. Di 99 butir tasbih tersebut tertulis asma'ul Husna.

Masjid Perahu, Jakarta Selatan
Sebenarnya, bentuk bangunan Masjid Perahu ini sama dengan masjid-masjid pada umumnya. Namun, ada bangunan berbentuk perahu yang berdiri megah di samping bangunan masjid ini.  Masjid yang terletak di Jalan Casablanca RT 03 RW 05 Nomor 38 Menteng Dalam, Jakarta Selatan ini didirikan oleh Abdurrahman Masum pada tahun 1960. Ia memilih bentuk perahu pada bangunan sebelah masjid karena terinspirasi dari kisah Nabi Nuh yang berhasil menyelamatkan umatnya dengan perahu. Di dalam bangunan ini terdapat sebuah sumur yang diyakini dibuat oleh Sunan Bonang, salah satu tokoh penyebar agama Islam di Pulau Jawa. Di sebelah kanan sumur terdapat ruangan yang khusus digunakan untuk khalwat (duduk dan berdiam diri). Tak hanya itu, masjid dengan luas 2.000 meter persegi ini menyimpan Alquran raksasa berukuran 2 x 1,5 meter dengan ketebalan sekitar 30 cm. Kulit luarnya terbuat dari kayu jati yang berukirkan ayat Alquran yang rumit.

Masjid Kremlin, Yogyakarta
Masjid An Nurumi atau Masjid Kremlin menjadi unik karena memiliki arsitektur yang mirip dengan bangunan di Moscow, Rusia. Masjid ini berdiri megah di Jalan Solo KM 15, Candisari, Yogyakarta. Ada juga masyarakat yang menamainya masjid permen karena kubahnya yang berwarna-warni

Masjid Menara Kudus, Jawa Tengah
Masjid Menara Kudus atau Masjid Al Aqsa merupakan salah satu masjid yang cukup tua di Jawa Tengah. Bangunan masjid ini menyerupai candi Hindu yang didirikan pada tahun 956 H atau 1549 M oleh Jafar Shodiq (lebih dikenal sebagai Sunan Kudus). Menurut catatan yang terukir di batu tulis masjid ini, nama Al-Aqsa diambil dari nama Masjid di daerah Al-Quds Palestina.  Bangunan Masjid Menara Kudus terdiri dari 3 bagian yaitu kaki, badan dan puncak yang sekelilingnya dihiasi piringan-piringan bergambar berjumlah 32 buah. 20 buah diantaranya berwarna biru dan dihiasi oleh lukisan masjid, manusia dengan unta, dan pohon kurma. 12 buah lainnya berwarna merah putih dihiasi dengan lukisan bunga. Di bagian belakang Masjid terdapat komplek makam Sunan Kudus yang selalu ramai dikunjungi peziarah.

Masjid Cipari Wanaraja, Garut
Masjid Cipari Wanaraja yang didirikan pada tahun 1936 di Garut ini merupakan saksi bisu perjuangan kemerdekaan Indonesia. Masjid yang terletak di Kampung Babakan Cipari, Desa Cipari, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut ini saat masa perang kemerdekaan berfungsi sebagai pesantren sekaligus tempat latihan perang, dan pertahanan pejuang kemerdekaan.  Sementara pada zaman G30S/PKI, masjid ini menjadi tempat perjuangan melawan PKI, tempat pertemuan tokoh-tokoh Islam, pertahanan dan perlindungan, serta dapur umum. Saat ini masjid Cipari berfungsi sebagai masjid dan madrasah.  Masjid ini berbentuk empat persegi panjang berukuran 30 m x 10 m dan memiliki 40 jendela kaca berkuran 120 cm x 60 cm. Sementara arsitekturnya lebih mirip dengan bangunan gereja.

Masjid Al Markaz, Makassar
Masyarakat Makassar Sulawesi Selatan memiliki masjid yang menjadi kebanggaan mereka yakni Masjid Al-Markaz. Tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Makassar, masjid ini juga menjadi pusat pengembangan agama Islam Asia Tenggara.  Masjid yang didirikan pada 12 Januari 1996 atau 27 Syaban 1416 H dan diprakarsai oleh Muhammad Jusuf. Masjid ini terletak di Jalan Masjid Raya Makassar, kecamatan Bontala, Makassar.  Arsitektur masjid tersebut dipengaruhi oleh Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini tidak memiliki kubah tetapi memiliki kuncup segi empat mirip rumah Bugis.

Masjid Raya Baiturrahman, Aceh
Masjid Raya Baiturrahman merupakan masjid kebanggaan rakyat Aceh. Masjid ini menjadi saksi bisu sejarah perjuangan rakyat Aceh melawan penjajahan Belanda. Yang menarik dari masjid ini ketika bencana alam tsunami menghantam Aceh. Masjid ini tetap kokoh berdiri dan menjadi tempat perlindungan ratusan warga Aceh, sementara bangunan-bangunan di sekitar masjid tersebut rata dengan tanah dihantam tsunami.  Masjid megah di pusat kota Banda Aceh ini dibangun pada tahun 1292 dimasa pemerintahan Sultan Alaidini Mahmudsyah I. Masjid yang telah mengalami lima kali renovasi ini merupakan salah satu masjid terindah di Indonesia yang memiliki tujuh kubah, empat menara dan satu menara induk. Ruangan dalam berlantai marmer berasal dari Italia.

No comments:

Post a Comment