Setelah sempat mangkrak bertahun-tahun, pembangunan Menara Jakarta atau Jakarta Tower di Kemayoran, Jakarta dipastikan akan dimulai kembali bulan Juli 2012. Proyek Menara ICT (Information and Communication Technololgy) setinggi 558 meter ini akan dibangun bersamaan waktunya dengan rencana pembangunan Menara Tomy Winata cs yaitu Signature Tower. Signatur Tower yang akan memiliki ketinggian 638 meter di SCBD, Jakarta rencananya juga mulai dibangun Juli 2012. "Sudah ada investor besar yang punya nama dan kredibilitas dari luar negeri yang siap memulai pembangunan pertengahan 2012. Tapi karena masih dalam tahap akhir negosiasi, kami mohon maaf belum bisa menyebutkan namanya," kata Direktur PT Prasada Japa Pamudja (PJP) Heru Winanto.
Heru menjelaskan sebagai pengembang Menara Jakarta, selama ini bukan tidak mengerjakan apa-apa melainkan sedang melakukan negosiasi dengan pihak investor. Dana yang dibutuhkan untuk membangun proyek tersebut mencapai Rp 5 triliun dan ditargetkan mulai operasional pada tahun 2016. Istilahnya kami sedang menjalankan software," katanya. PT Prasada Japa Pamudja akan melanjutkan pembangunan dengan menggandeng beberapa pihak, antara lain grup pemilik Senayan City, grup Kompas-Gramedia, dan sebuah perusahaan multiinternasional dari Korea Selatan yang belum bisa disebutkan identitasnya. Menara Jakarta akan bisa dimulai pada awal 2012 dan diperkirakan baru akan terwujud bangunan fisiknya pada 2015.
Seperti diketahui pembangunan Menara Jakarta berawal dari gagasan Presiden Soeharto pada tahun 1997, dimaksudkan sebagai lambang kebesaran bangsa Indonesia. Pada waktu itu menara yang akan dibangun menjulang setinggi 558 meter tersebut diharapkan akan akan menjadi menara tertinggi di Asia. Tapi krisis moneter pada 1998 membuyarkan gagasan itu menjadi kenyataan. Semua calon investor, di antaranya TVRI dan Telkom, mengundurkan diri. Enam tahun kemudian proyek dengan perkiraan biaya pembangunan sebesar Rp 3 triliun itu dimulai kembali, ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Mensesneg Bambang Kesowo dan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso pada April 2004. Setelah berjalan hampir tujuh tahun dan telah menghabiskan dana tak kurang dari Rp 300 miliar pembangunan menara yang terletak di kawasan Kemayoran tersebut sementara terhenti lagi pada November 2010.
No comments:
Post a Comment