Wednesday, 7 November 2012

Penjelasan Ilmiah "Cinta Pandangan Pertama"

Sebuah penelitian terbaru mencoba membongkar rahasia di balik rasa terpikat yang muncul pada pandangan pertama. Untuk mengungkap rahasia tersebut, direkrut sejumlah pria dan wanita yang belum memiliki pasangan. 78 wanita dan 73 pria, seluruhnya heteroseksual dan belum memiliki pasangan. Pengujian pun dilakukan dengan cara kencan kilat. Seperti layaknya kencan kilat yang biasa dilakukan, para partisipan duduk mengitari ruangan dan saling mengobrol selama lima menit. Setelah ajang temu dan sapa itu, mereka mengisi sebuah formulir yang menunjukkan siapa yang ingin mereka temui lagi. Namun, sebelum ajang kencan kilat tersebut dilaksanakan, 39 orang partisipan telah dipindai otaknya menggunakan fuctional magnetic resonance imaging machine (FMRI). Para ilmuwan merekam aktivitas otak mereka seiring partisipan tersebut menatap foto orang yang akan mereka temui di kencan kilat.

Beberapa hari kemudian, partisipan pun bertemu muka dengan orang yang ada di foto milik masing-masing. Hasilnya menunjukkan mereka cukup baik untuk mengetahui siapa yang tertarik padanya. Hal yang lebih menarik ialah kondisi otak yang sedang menimbang keputusan untuk jatuh cinta. Para ilmuwan menemukan hubungan antara satu wilayah spesifik di bagian medial prefrontal cortex yang bermana Paracingulate cortex . Bagian ini terletak di paracingulate cortex. Aktivitas di paracingulate cortex meningkat ketika partisipan tersebut kembali diperlihatkan foto orang yang pada momen selanjutnya diakui telah menarik hatinya.

Hal ini khususnya berkaitan dengan membandingkan pilihan dengan sejumlah pilihan lain atau standar-standar tertentu. Selain itu, bagian otak lain, yaitu ventromedial prefrontal cortex yang berada paling dekat dengan bagian depan kepala dan menjadi aktiif ketika melihat seseorang yang menarik. Namun bedanya, bagian ini paling aktif jika melihat orang yang diberi predikat menarik oleh banyak orang. [oz]

No comments:

Post a Comment