Sunday, 12 August 2012

Kenapa Babi jadi Ikon Celengan?

Konon semenjak manusia mengenal uang sebagai alat transaksi, sudah timbul kesadaran untuk menyimpannya dalam bentuk tabungan, yang dapat digunakan sebagai simpanan sewaktu-waktu. Tentu saja menyimpan di bank belumlah menjadi pilihan, namun orang jaman dulu sudah mengenal celengan. Tidak hanya di Indonesia, dalam hal ini Jawa, namun celengan juga dikenal di Eropa dan negara-negara maju lainnya. Di Eropa celengan dikenal dengan piggy bank, sebuah kata lama dalam bahasa Inggris yang merujuk pada suatu tipe lempung yang digunakan untuk membentuk suatu guci. Dalam perkembangannya istilah piggy bank segera berevolusi menjadi piggy bank yang merujuk bentuk celengan yang menyerupai babi, dan umumnya terbuat dari kaca, semen atau plastic.

Mengapa celengan itu berbentuk seperti babi? Ada sebuah teori yang menyebutkan, bahwa semua itu berasal dari kepercayaan di Jerman dan negara di sekitarnya. Menurut kepercayaan itu babi adalah merupakan symbol dari keberuntungan, sehinga diharapkan pula bahwa jika kita menyimpan uang dalam bentuk celengan babi itu akan membawa keberuntungan. Mungkin kepercayaan itu pula yang menular ke tanah Jawa. Disebut sebagai celengan, yang berasal dari kata celeng yang artinya babi. Umumnya celengan didesain untuk sekali pakai. Artinya tidak ada lobang atau pintu untuk membuka, kecuali lobang kecil untuk memasukkan koin. Artinya jika uang sudah penuh atau sekali waktu pemilik membutuhkan uang maka kita harus memecahkan si babi, meski kemudian bentuknya tidak harus berwujud babi.

Tidak jelas sejak kapan manusia sudah mengenal celengan namun sebuah kotak penyimpanan uang serupa celengan diperkirakan berasal dari abad 2 SM ditemukan di wilayah koloni Yunani, di Asia Kecil. Kotak penyimpanan uang dengan berbagai bentuk juga ditemukan di Pompeii dan Herculaneum juga di Roma. Rupa-rupanya kegemaran menyimpan uang dalam bentuk celengan juga menyebar ke segala penjuru dunia yaitu Eropa, Amerika, Asia, dan Afrika. Di Indonesia ditemukan sebuah celengan berbentuk babi di sisa-sisa kerajaan Majapahit. Diperkirakan celengan itu berasal dari abad 14-15 M, seperti mengingatkan bahwa pada waktu itu masyarakat Majapahit sudah cukup makmur secara ekonomi, sehingga masih menyempatkan untuk menabung. Dewasa ini tentu saja menyimpan uang dalam bentuk celengan sudah sangat ketinggalan jaman, sebab di samping tidak praktis, juga tidak dijamin keamanannya. Kecuali tentu saja buat anak-anak kecil yang sedang belajar menabung

No comments:

Post a Comment