Berjalan di trotoar
Trotoar umumnya berati sebagai tempat untuk pejalan kaki, namun di negara tersebut trotoar juga berfungsi sebagai tempat untuk para pengendara sepeda. Walaupun umumnya trotoar di negara tersebut cukup lebar namun karena banyaknya pengguna, baik para pejalan kaki maupun pengguna sepeda maka etika sedikit diperlukan khususnya untuk trotoar sempit. Berjalan bergerombol sebaiknya dihindari. Kemudian berpegangan tangan mungkin bukanlah hal tabu di negara tersebut, namun untuk kondisi tertentu hal itu juga sebaiknya tidak dilakukan.
Escalator
Berdiri berjejer atau berduaan di escalator, merupakan hal bisa dilakukan di negara lain, namun situasi di Jepang, hal itu tidak umum dilakukan. Sebagian (terpaksa) harus terus berjalan atau berlari walaupun escalator sekalipun. Jadi semua orang harus menyediakan ruang kosong untuk golongan ini. Terlebih lagi di pagi hari atau di areal stasiun, situasi ini yaitu memenuhi badan escalator adalah sangat penting. Memasuki siang hari, situasinya menjadi longgar karena saat itu biasanya adalah waktunya ibu rumah tangga yang mempunyai banyak waktu lebih dan aturan itu menjadi jauh lebih santai saat kita memasuki perbelanjaan. Bisa dimaklumi tentu saja karena dimanapun jarang ada orang yang berbelanja dengan tergesa. Sekali lagi secara tertulis aturan tentang ini bisa dikatakan tidak ada dan juga apakah kita harus di sebelah kanan atau kiri escalator juga tidak aturan pasti karena tiap daerah biasanya berbeda. Misalnya Tokyo, kita berdiri sebelah kiri dengan menyisakan kosong di sebelah kanan, namun daerah lain seperti misalnya berlaku sebaliknya. Cara mudahnya adalah orang yang ada di depan kita. Yang jelas, berdiri ke samping apalagi sampai bermesraan dan pegangan adalah tidak disarankan.
Memotret
Berkunjung ke negara lain tentu dokumentasi sangat penting. Banyak hal menerik yang tidak ingin lewatkan begitu saja namun etika dasarnya hendaknya tidak boleh dilupakan. Memotret di tempat umum tentu tidak dilarang sepanjang yang kita potret adalah diri , keramaian, gedung, bangunan (asal jangan di depan). Memotret orang secara langsung apalagi kamera langsung ke muka orang yang bersangkutan saja sangat tidak pantas. Memotret dengan mencuri, secara diam diam (candid) sepanjang tidak diketahui yang bersangkutan tentu saja tidak masalah namun urusannya menjadi besar kalau ketahuan. Jadi meminta ijin terlebih adalah salah satu tindakan yang cukup bijak menurut . Satu hal yang pasti untuk areal di dalam supermarket tempat belanja photography sepenuhnya adalah dilarang, untuk dokumentasi pribadi, sedang di rumah makan diperbolehkan dalam batas tertentu. Untuk areal publik dan tempat wisata tertentu, penggunakan kadang dilarang.
Kereta api
Memasuki kereta api satu hal yang paling diperhatikan adalah penggunaan telephone, merokok makanan dan minuman. Telephone harus di switch ke silent. Merokok, makan dan minum di dalam kereta adalah DILARANG. Untuk dua hal terakhir sepertinya masih bisa ditoleransikan pada kereta tertentu khususnya antar kota, bukan saat jam sibuk atau dilakukan dengan sedikit tersembunyi. Membawa banyak barang atau tas atau koper jumlah banyak dan besar sebaiknya dihindari dilakukan jam sibuk. Hal ini kadang sedikit susah untuk dihindari untuk wisatawan pada saat kedatangan atau keberangkatan. terbaik biasanya dilakukan dengan menunggu jam sibuk , berangkat lebih awal atau menggunakan alat transportasi seperti taksi misalnya yang walaupun lebih mahal tapi aman dari keluhan penumpang lainya.
Hal Lain
Hal lain yang mungkin sudah Anda ketahui tempat duduk yang bertanda untuk Priority Seat, yang tidak dipakai karena tempat ini khusus pada orang , sakit, wanita hamil, lanjut usia dan menawarkan tempat yang kita miliki pada saat yang diperlukan. Bagian ini adalah kerelaan saja karena banyak juga orang yang tidak menjalankannya dengan pura pura tertidur tidak melihat. Memandang atau menatap tanpa alasan terlebih orang yang tidak dikenal, tentu saja sangat tidak sopan hal ini sepertinya berlaku di mana saja. Namun berkumpul ruangan sempit seperti dalam kereta sepertinya cukup untuk menempatkan mata dengan benar. Hal sepertinya di alami juga oleh orang Jepang. Kebanyakan mereka biasanya mencoba sibuk dengan membaca, bermain di hp, atau membaca sejumlah iklan yang tertempel di atas kereta kalau Anda dalam posisi berdiri. Sedangkan dalam posisi beruntung karena mendapat tempat duduk mereka lebih banyak yang memejamkan mata berpura tidur atau tidur benaran.
No comments:
Post a Comment