Sesuatu yang jarang tengah terjadi di jagat sinema kita. Film Indonesia mampu bicara di ajang festival film internasional. Yang lebih jarang lagi, film yang dibicarkan itu bukan film jenis drama maupun kelas festival macam film-film karya Garin Nugroho, melainkan film yang mengandalkan aksi. Ya, film karya Gareth Huw Evans, The Raid (Serbuan Maut) mendapat apresiasi positif di ajang Festival Film Internasional Toronto 2011.
The Raid adalah film aksi seni bela diri dari Indonesia yang disutradarai oleh seorang sutradara asal Wales, Gareth Evans, dibintangi oleh Iko Uwais yang akan diluncurkan di Indonesia pada tahun 2012. Film ini adalah kerja sama kedua antara Evans dan Uwais setelah film aksi pertama mereka, Merantau yang diluncurkan pada tahun 2009. Kedua-dua film tersebut menonjolkan seni bela diri tradisional Indonesia, Pencak Silat di dalam tata laga mereka. Penata laga The Raid: Redemption adalah Iko Uwais dan Yayan Ruhian. Setelah pertunjukan perdananya pada Festival Film Internasional Toronto (Toronto International Film Festival) (TIFF), para kritikus dan penonton memuji film tersebut sebagai salah satu film aksi terbaik pada beberapa tahun terakhir ini.
Sony Pictures Worldwide Acquisition telah mendapatkan hak pendistribusian film ini untuk negara Amerika Serikat dan telah meminta Mike Shinoda (anggota Linkin Park) untuk menciptakan musik latar baru pada film ini. Film ini kemudian dirilis di Amerika Utara oleh Sony Pictures dengan judul The Raid: Redemption. Hak pendistribusian untuk negara-negara lainnya juga telah dijual, termasuk Kanada (Alliance), Inggris (Momentum), Australia (Madman), Perancis (SND), Jepang (Kadokawa), Jerman (Koch), Cina (HGC), dan Turki (Calinos). Kesepakatan juga telah dibuat dengan para distributor dari Russia, Skandinavia, Benelux, Islandia, Italia, Amerika Latin, Korea Selatan, dan India ketika film ini sedang dipertunjukkan pada Festival Film Internasional Toronto (TIFF), Toronto, Kanada pada September 2011
Dan berikut 5 Alasan The Raid (Serbuan Maut) Jadi Film Wajib Ditonton
Iko Uwais, Yayan Ruhian, plus Gareth H. Evans is back!
Pada 2009, jagat sinema nasional dikejutkan 3 nama itu lewat Merantau. Gareth H. Evans membuat debut filmnya di tanah air lewat film aksi dengan memperkenalkan bintang yang tak pernah dikenal sebelumnya: Iko Uwais sang jagoan tampan jago silat diadu dengan Yayan Ruhian. Aksi laga Iko dan Yayan menjawab kerinduan publik pada film aksi yang tak kalah seru dibanding film aksi dari Hong Kong maupun Hollywood. Evans menjanjikan unsur aksi di The Raid lebih bervariasi.
The Raid dipuji kritikus film dunia
Saat ditayangkan perdana di Festival Film Internasional Toronto 2011 sebagai pembuka program Midnight Madness ada 8 September 2011 silam, di luar dugaan The Raid mendapat apresiasi kritikus film dunia melebihi yang dibayangkan. Peter Sciretta dari Slash menyebut film ini, "the best action film I’ve seen in years.” James Rochi dari MSN Movies mengatakan The Raid menyamai Die Hard. “The best Aristotelian-unity action film since Die Hard,” tulisnya. Drew McWeeney dari Hit Fix mengatakan, “film aksi yang nyaris sempurna.” Koran bergengsi bisnis hiburan Hollywood, The Hollywood Reporter menilainya sebagai, “Ultra-violent action movies don’t get much more exciting than this kick-ass feature from Indonesia.”
Musiknya dikerjakan Mike Shinoda dari Linkin Park
Sudah nonton trailernya? Terasa sekali musiknya sangat lekat ke telinga. Jangan salah, ilustrasi musik film ini dikerjakan bukan orang sembarangan. Mike Shinoda dari Linkin Park bersedia menyisihkan waktunya menggarap musik bagi The Raid. Coba ingat-ingat ada berapa film Indonesia yang musiknya dikerjakan musisi dunia? Musik Mike Shinoda terasa seperti bonus yang terlalu berharga untuk dilewatkan dari film ini.
Memboyong piala di Festival Film Internasional Toronto 2011
Selain disukai kritikus film, The Raid juga memikat penonton umum. Film yang juga dibintangi Donny Alamsyah dan Ray Sahetapy ini berhasil memenangkan The Cadillac People’s Choice Midnight Madness Award di ajang Festival Film Internasional Toronto 2011. Piala tersebut merupakan penghargaan pilihan penonton selama acara Midnight Madness TIFF 2011 yang digelar 8-18 September 2011.
Ceritanya super seru
Jika penjelasan segala kehebatan The Raid di atas masih belum memuaskan Anda, kami sajikan sinopsis ceritanya: Film itu berkisah tentang blok apartemen di jantung Kota Jakarta yang dihuni para pencandu serta penganggur. Mereka dipimpin seorang bos kejam yang membuat konsumennya menjadi pemadat serta tanpa ragu membunuh secara brutal. Tiada seorang pun polisi dan penegak hukum mampu dan berani mengutak-atik kehidupan di apartemen itu. Hingga pada suatu pagi, satu pasukan elite yang dipimpin perwira bernama Rama (Iko Uwais) datang menyerbu. Pasukan Rama menghadapi labirin di setiap lantai, tembak-menembak dengan para penjahat, dan bertempur melawan mereka. Setiap kali mencapai lantai lebih atas, mereka menemui rintangan yang lebih besar dan peperangan mematikan.
No comments:
Post a Comment