Thursday 27 October 2011

Tun Abdul Rajak, Bapak Pluralisme Malaysia

Tun Abdul Razak bin Haji Dato' Hussein Al-Haj (lahir di Pulau Keladi, Pekan, Pahang, Malaysia, 11 Maret 1922 – meninggal di London, Inggris, 14 Januari 1976 pada umur 53 tahun) adalah Perdana Menteri Malaysia ke-2, mulai tahun 1970 hingga 1976, menggantikan Tunku Abdul Rahman. Selain dikenal sebagai salah seorang tokoh pendiri Malaysia, ia juga penggagas Dasar Ekonomi Baru, suatu program kontroversial untuk memajukan perekonomian orang Melayu di Malaysia agar sejajar dengan kaum keturunan Tionghoa dan Tamil. Ia juga pendiri Barisan Nasional pada tahun 1973. Tun Abdul Razak merupakan anak sulung Dato' Hussein bin Mohd. Taib dan Hajah Teh Fatimah binti Daud. Ia memiliki darah bangsawan Bugis yang datang ke Malaya pada abad ke-19. Salah seorang putranya, Najib Tun Razak, adalah Perdana Menteri Malaysia sejak 3 April 2009. Tun Abdul Razak wafat saat masih menjabat sebagai Perdana Menteri pada tanggal 14 Januari 1976 karena menderita leukemia.

Pada tahun 1934, Beliau mendapat pendidikan awal di Sekolah Tinggi Melayu Kuala Kangsar dan merupakan seorang pelajar yang cemerlang. Setelah menjabat sebagai Pegawai Tadbir Melayu di Sekolah Tinggi Melayu Kuala Kangsar pada tahun 1939, ia dianugerahi beasiswa untuk melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Raffles, Singapura pada 1940. Pembelajarannya di akademi tersebut dilanjutkan lagi karena pecahnya Perang Dunia II. Melalui beasiswa Konfrontasi, Tut Ruzak melanjutkan pelajarannya dalam bidang undang-undang pada tahun 1947 di Inggris. Pada tahun 1950, beliau menerima Degree of an utter Barrister dari Lincoln's Inn. Semasa di England, Tun Razak merupakan anggota Partai Buruh Inggris dan seorang pemimpin pelajar Uni Melayu Great Britain yang terkenal. Beliau juga mendirikan Malayan Forum, satu organisasi untuk pelajar-pelajar Melayu yang membicarakan mengenai isu politik negara mereka.

Sekembalinya ke tanah air, Tun Razak bergabung Pelayanan Publik Malaya. Tun Razak adalah seorang yang berkaliber dalam politik, ini terbukti karena pada tahun 1950 ia dilantik menjadi Ketua Pemuda Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO). Dua tahun kemudian, ia menjadi Sekretaris Kerajaan Barat dan pada Februari 1955, pada usia 33 tahun, ia menjadi Menteri Besar Pahang. Beliau tanding dan menang dalam pemilu negara yang pertama pada Juli 1955 dan dilantik menjadi Menteri Pendidikan. Tun Razak juga merupakan anggota rombongan ke London untuk menuntut kemerdekaan dari Inggris pada Februari 1956.

Setelah pemilu 1959, beliau menjadi Menteri Pembangunan Luar Kota disamping mengemban tugas-tugasnya sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Pertahanan Malaysia. Kejayaan yang dicapainya termasuk merangka satu kebijakan pembangunan yang meliputi setiap kebutuhan negara, yang dikenal sebagai 'Buku Merah'. Pada September 1970, Tun Razak menggantikan Tunku Abdul Rahman Putra sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Tun Abdul Razak juga dikenal sebagai orang yang bertanggung jawab dalam melancarkan Kebijakan Ekonomi Baru (DEB) pada tahun 1971. Beliau dan "generasi kedua" ahli politik Melayu melihat akan perlunya untuk menyelesaikan perbedaan ekonomi dan sosial yang dihadapi oleh korban rasisme. DEB meletakkan dua tujuan dasar - untuk mengurangi dan menghapuskan kemiskinan tanpa mengira kaum dan menyusun kembali kegiatan ekonomi. Tun Abdul Razak mendirikan Barisan Nasional pada 1 Januari 1973 untuk menggantikan partai berkuasa, Partai Aliansi. Beliau telah berhasil menambah jumlah anggota partai dan menghasilkan perpaduan untuk membentuk ketahanan nasional melalui stabilitas politik. Tun Abdul Razak dikenal sebagai Bapak Pembangunan Malaysia untuk menghargai segala sumbangannya di dalam pembangunan nasional dan luar kota.

Dari Waktu kewaktu
  •     1922: Dilahirkan di Kota, Pahang pada 11 Maret.
  •     1934 (umur 12): Melanjutkan pendidikan ke tingkat menengah di Maktab Melayu Kuala Kangsar.
  •     1947 (umur 25): Mendapat beasiswa pemerintah Inggris untuk melanjutkan studi dalam bidang undang-undang di Inggris.
  •     1950 (umur 28): Menerima ijazah undang-undang dari Lincoln's Inn. Sekembali ke tanah air, ia bergabung Pelayanan Publik dan juga dipilih sebagai Ketua Pemuda UMNO.
  •     1951 (umur 29): Dilantik menjadi Wakil Presiden UMNO.
  •     1952 (umur 30): Dilantik sebagai Setiausaha Kerajaan Negeri Pahang.
  •     1955 (umur 33): Menjadi Menteri Besar Pahang yang termuda. Bila Partai Aliansi memenangkan pemilu pertama pada tahun ini, ia dilantik sebagai Menteri Pendidikan dalam barisan kabinet pertama Tunku Abdul Rahman.
  •     1956 (umur 34): Berada di London sekali lagi bersama Tunku Abdul Rahman, kali ini sebagai anggota rombongan Malaya untuk menuntut kemerdekaan dari Inggris.
  •     1957 (umur 35): Setelah kemerdekaan dicapai, ia dilantik sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia merangkap Menteri Pembangunan Luar Kota.
  •     1969 (umur 47): Setelah perselisihan kaum tercetus di Jakarta setelah pemilu tahun, keadaan darurat telah dinyatakan dan sebuah badan dikenal sebagai Majelis Gerakan Negara (MAGERAN) telah didirikan, dengan Abdul Razak sebagai ketuanya.
  •     1970 (umur 48): Menjadi Perdana Menteri Malaysia kedua pada September, setelah Tunku meletakkan jabatan dari pemerintah dan Partai Aliansi Malaysia. Beliau memperkenalkan Kebijakan Ekonomi Baru pada pertengahan tahun untuk membasmi kemiskinan di kalangan semua kaum dan menyusun kembali aktivitas ekonomi ke arah pembagian kekayaan negara yang lebih adil.
  •     1972 (umur 50): Menjemput Dr. Mahathir Mohammad, yang tersingkir pada 1969, kembali ke pangkuan UMNO.
  •     1976 (umur 54): Meninggal dunia akibat leukemia di London pada Januari. Dikebumikan di Makam Pahlawan, Masjid Negara, Malaysia.

No comments:

Post a Comment