Wednesday, 7 December 2011

Voyager 1 mengorbit di Antarbintang

Lebih dari tiga dekade setelah peluncuran, sebuah pesawat ruang angkasa NASA berjuang keras untuk sejengkal lagi dapat melewati tepi sistem tata surya kita. Pesawat itu adalah Voyager 1 yang kini berada 11 miliar mil dari matahari. Pesawat ini telah menjelajahi pinggiran tata surya sejak 2004. Para ilmuwan mengatakan, Voyager 1 telah memasuki wilayah baru dalam sistem surya yang dijuluki sebagai zona stagnasi. Voyager 1 masih tinggal selangkah lagi untuk benar-benar ke luar dari sistem tata surya. Ini akan menjadikan pesawat ruang angkasa buatan manusia pertama yang menyeberang ke ruang antarbintang. Pesawat tersebut memiliki daya baterai yang cukup untuk bertahan hingga 2020. Tapi, para ilmuwan berpikir Voyager 1 akan mencapai ruang antarbintang sebelum tahun itu, yakni dalam hitungan beberapa bulan atau tahun.

Kepala ilmuwan Ed Stone dari NASA Jet Propulsion Laboratory mengatakan, waktu sampainya Voyager 1 ke ruang antarbintang tidak jelas karena belum pernah ada pesawat berkelana hingga sejauh itu. "Perjalanan masih berlanjut," kata Stone dalam pertemuan American Geophysical Union di San Francisco. Pada tahun lalu, Voyager 1 telah menjelajahi wilayah baru. Wilayah ini tampaknya stagnan karena badai matahari telah berkurang secara dramatis. Lantas partikel energi tinggi dari luar merembes ke dalam. Itulah tanda-tanda bahwa Voyager 1 berada di ambang pintu ruang antarbintang. Para ilmuwan berharap dapat melihat tanda-tanda beberapa saat Voyager 1 melintasi batas, termasuk perubahan arah medan magnet dan jenis angin. Angin antarbintang lebih lambat, lebih dingin, dan lebih padat daripada angin matahari.

No comments:

Post a Comment