Saturday, 31 December 2011

Peristiwa Langit terheboh di Indonesia

Supermoon; Supermoon adalah fenomena langit paling menghebohkan masyarakat tahun 2011. Supermoon adalah fenomena ketika bulan tampak lebih besar dari biasanya. Tepatnya, tujuh persen lebih besar. Supermoon terjadi pada Sabtu (19/3/2011) malam dan Minggu (20/3/2011) dini hari. Supermoon terjadi ketika bulan berada di jarak paling dekat dengan Bumi. Jarak antara Bulan dan Bumi saat itu hanya 356.377 kilometer, 30.000 kilometer lebih dekat daripada jarak rata-rata Bulan-Bumi. Bulan sedang bergerak pada posisi terdekat dengan bumi. Posisi terdekat akan dicapai pada tanggal 19 Maret 2011 nanti, membawa bulan hanya pada jarak 221.567 mil, terdekat selama 18 tahun terakhir. Fenomen jarak terdekat bulan dan bumi ini sering disebut “supermoon”. Dampak yang dikibatkan Supermoon adalah meningkatnya gelombang pasang air laut beserta meningkatnya aktivitas seismik di Bumi yang bisa berakibat pada meningkatnya potensi gempa bumi dan erupsi gunung berapi. Pada saat yang hampir bersamaan atau 8 hari sebelum puncak kedekatan Bumi dengan Bulan (perigee), Jepang diguncang oleh gempa berkekuatan 8,9 skala magnitude dan menyebabkan tsunami yang hingga kini menewaskan 1000 korban jiwa

Gerhana bulan total; Saat malam minggu 10 Desember 2011 akan dapat dinikmati fenomena alam yang langka dan sangat indah yaitu gerhana bulan total. Gerhana total ini hanya dapat disaksikan lagi di Indonesia tujuh tahun ke depan. Gerhana bulan total kali ini terjadi saat prime time(waktu utama), yaitu dari magrib hingga menjelang tengah malam.Fenomena langka ini baru bisa disaksikan lagi pada enam tahun mendatang, yaitu pada 31 Januari 2018. Sebenarnya selama periode “kosong” itu terdapat tiga kali gerhana bulan, antara 2014 dan 2015. Tapi pemandangan bulan ditelan bayangan itu hanya bisa disaksikan di sebagian Indonesia, itu pun tak seluruh fase bisa terlihat.

Purnama Jupiter; Purnama Jupiter adalah peristiwa astronomi yang sangat luar biasa indah. Purnama Jupiter, keadaan saat Jupiter berada dalam posisi terdekatnya dengan Bumi atau juga disebut oposisi Jupiter. Purnama Jupiter terjadi Jumat (28/10/2011). Dalam kondisi purnama, Jupiter-Bumi-Matahari akan berada pada satu garis lurus. Jupiter akan tampak bulat penuh dan lebih terang, termasuk yang paling terang dalam 11 tahun terakhir. Oposisi Jupiter juga bisa menjadi objek astrofotografi. Bisa di-zoom di Jupiter-nya atau Jupiter dengan satelit-satelitnya. Oposisi Jupiter tahun ini tergolong salah satu yang paling istimewa. Oposisi bertepatan dengan fase bulan baru dan perihelion Jupiter atau jarak terdekat Jupiter Matahari. Dengan demikian, cahaya akan lebih terang. Purnama Jupiter ini bisa terlihat jelas dengan mata telanjang walaupun ada polusi cahaya. Jupiter telah tampak jelas sejak beberapa saat sebelumnya. Namun Jupiter belum mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi. Baru pada tanggal 28 Oktober malam itulah jarak terdekat dicapai.

Bulan biru; Ternyata fakta fenomena keindahan alam yang benar ada bukan hanya sekedar dalam cerita fiksi. Gerhana Bulan Total (GBT) terjadi Sabtu (10/12/2011) malam dengan totalitas selama 50 menit, mulai dari pukul 21.07 hingga 21.57 WIB. Masyarakat Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah menyaksikan totalitas gerhana selama 20 menit yang sangat unik. Sempat bulan tersibak saat totalitas, nampak memerah kebiruan. Saat terjadi GBT, Bulan memang tidak akan lenyap begitu saja. Biasanya, Bulan tampak dalam warna merah karena saat itu cahaya merah paling banyak dihamburkan. Warna kebiruan itu teramati hanya saat totalitas gerhana terjadi. Pada saat itu, sebagian besar Bulan berwarna merah dan ada sebagian yang berwarna kebiruan.

Hujan meteor;
Dua hujan meteor pada bulan Ramadhan Ramadhan. Masing-masing adalah hujan meteor Perseids dan Delta Aquarids yang memuncak pada 13 Agustus 2011.

Hujan Meteor Quadrantid; Saat malam pergantian tahun baru 2010 ke 2011, ternyata langit bumi tidak hanya dihiasi kembang api tetapi juga adanya meteor. Pada 1 Januari 2011 dini hari saat awal jatuhnya hujan meteor Quadrantid. Pada saat permulaan hanya beberapa meteor yang tampak dalam satu jam. Setelah beberapa jam kemudian pada puncaknya akan terlihatl 100 meteor dalam setiap jamnya. Meteor ini sangat langka dan jarang terlihat dan sulit diprediksi datangnya. Hujan meteor Quadrantid terlihat pada rentang 1 hingga 5 Januari sudah terjadi. Puncak dari fenomena ini adalah pada 3 Januari mendatang. Saat itu bisa disaksikan 100 meteor atau rata-rata 2 meteor per menit. Meteor Ini diduga asalnya dari debu komet baru bernomor 1490 Y1 atau 1385 U1

Purnama terkecil
; Ini adalah kebalikan dari supermoon yang terjadi 11 Oktober 2011. Bulan tercatat sebagai Bulan purnama terkecil sepanjang tahun 2011. Ketika melihat langit, Bulan memang mencapai fase penuhnya tetapi bentuknya lebih kecil dari biasanya. Namun masyarakat Indonesia tak bisa menikmatinya karena purnama terkecil ini akan jatuh pada pagi hari, saat Matahari sudah terbit. Untuk fenomena purnama terkecil ini, masyarakat Indonesia, mungkin bisa menunggu purnama-purnama terkecil yang mungkin terjadi di tahun berikutnya. Purnama terkecil ini terjadi 10 jam setelah puncak purnama yang terjadi pukul 12.00 GMT hari ini atau 07.00 WIB malam nanti. Pada saat terjadi purnama terkecil, Bulan akan tampak 12,3 persen lebih kecil dari Supermoon. Besar kecilnya ukuran Bulan dipengaruhi oleh pergerakan Bulan terhadap Bumi. Karena orbit bulan berbentuk elips, maka Bulan bisa berada di titik terdekat (perigee) ataupun titik terjauh (apogee).

Komet Lovejoy;
Komet Lovejoy yang menabrak Matahari, selamat dan akhirnya menampakkan diri menjelang Natal. Menurut laporan NASA, Lovejoy sebuah komet yang telah menabrak matahari ternyata selamat dari penerjunan bunuh diri melintasi atmosfer Matahari yang amat panas Jumat (16/12/2011). Sebelumnya para ahli astronomi memperkirakan komet tersebut binasa hancur lebur saat menembus panasnya matahari. Tabrakan komet dengan Matahari bukan sebuah peristiwa aneh, tetapi cukup jarang terjadi.

Peristiwa Langka Enam Gerhana dalam satu Tahun
; Dalam tahun 2011 ini bumi disuguhi oleh empat gerhana matahari sebagian dan dua gerhana bulan total. Kombinasi empat dan dua gerhana dalam satu tahun adalah peristiwa yang jarang terjadi. Gerhana matahari sebagian pada 2011 akan terjadi pada 4 Januari, 1 Juni, 1 Juli, dan 25 November. Sedangkan gerhana bulan total akan terjadi pada 15 Juni dan 10 Desember. Kombinasi empat gerhana matahari dan dua gerhana bulan dalam setahun hanya akan terjadi enam kali sepanjang abad ke-21, yakni pada tahun 2011, 2029, 2047, 2065, 2076, dan 2094. Seluruh gerhana matahari tidak akan dapat dilihat dari Indonesia. Tapi dua gerhana bulan total akan dapat diamati di negeri ini. Seluruh fase gerhana bulan total Juni akan dapat diamati di Indonesia bagian barat, sementara wilayah Indonesia lainnya mengalami gerhana bulan sebagian. Pada awal tahun 2011, seluruh fase gerhana bulan total akan dapat diamati dari Sabang hingga Merauke. Gerhana matahari sebagian pada 4 Januari, akan dapat diamati di sebagian besar wilayah Eropa, Afrika utara, dan Asia Tengah. Di kota-kota Eropa seperti Madrid, Paris, London, dan Copenhagen, akan menjadi lokasi terbaik jepretan foto gerhana sebagian, saat matahari baru terbit. Puncak gerhana matahari sebagian ini akan terjadi pada 08:50:35 waktu universal (UT) dan lokasi terbaik adalah di wilayah utara Swedia. Warga di Kairo, Jerusalem, Istanbul, dan Teheran juga akan mendapati gerhana matahari sebagian dengan magnitud besar. Pemandangan indah gerhana matahari sebagian menjelang surya tenggelam akan dapat diamati di kawasan tengah Rusia, Kazakhstan, Mongolia, dan kawasan barat laut China. Gerhana matahari sebagian resmi berakhir saat penumbra meninggalkan bumi pada 11:00:54 UT
 
Jatuhnya Satelit Ke Bumi; Satelit The Upper Atmosphere Research Satellite (UARS) yang sudah mati jatuh ke bumi. Tetapi NASA tidak bisa memastikan dengan tepat tanggal jatuhnya satelit ini. UARS adalah satelit yang diluncurkan pada 15 September 1991 oleh pesawat luar angkasa Discovery dan diperkirakan masuk bumi pada akhir bulan ini atau awal Oktober mendatang. Satelit ini sudah tidak berfungsi sejak 14 Desember 2005 dan pada dasarnya didesain untuk misi selama tiga tahun. Satelit ini memiliki panjang 11 meter dan diameter mencapai 4,5 meter. Meski satelit ini akan menjadi potongan-potongan terpisah saat masuk ke bumi, tidak semua bagian terbakar di atmosfer. UARS mengandung senyawa kimia. UARS diprediksi akan jatuh antara Kanad dan Amerika Selatan. Risiko menyangkut keselamatan publik dan beberapa bangunan yang mungkin terkena reruntuhan dari UARS sangat tinggi. NASA mengimbau agar pihak-pihak yang menemukan potongan satelit dari ruang angkasa ini menghindar. Semua pihak pun diminta proaktif melaporkan kepada yang berwajib jika menemukan potongannya.

No comments:

Post a Comment