Wednesday 29 February 2012

Yoshinobu Hara, Musisi Jazz Jepang yang kagumi Gesang


Gitaris jazz asal Jepang yang akan menjadi salah satu penampil dalam perhelatan Java Jazz tahun ini, Yoshinobu Hara, mengaku tidak terlalu mengenal musik Indonesia. Meski demikian, ada satu lagu Indonesia yang disukainya. "Saya tidak terlalu mengenal musik Indonesia, tapi saya sendiri suka keroncong. Yang paling saya suka lagu Bengawan Solo karangan Gesang," kata Hara di kediaman Duta Besar Jepang di Jakarta. Hara mengakui dirinya pernah memainkan Bengawan Solo dalam sebuah pementasan. Dalam penampilannya di Lawu Medco Acoustic Hall, pria berkacamata ini akan unjuk kebolehan menampilkan sejumlah komposisi musikal, termasuk 'Grand Jota' karya musisi Spanyol, Francisco Tarrega, yang menjadi ciri khasnya.
Tidak lupa, dia juga akan nemainkan Sakura, lagu tradisional Jepang yang telah diaransemen ulang.

Yoshinobu Hara mempelajari gitar dari para maestronya seperti Hiromasa Ojuda, KH Böttner, Tadashi Sasaki, serta Leo Brouwer. Dia juga mempelajari gitar secara formal di Hochschule für Musik di Köln, Jerman, dan lulus dengan nilai terbaik pada tahun 1976. Sejak tahun 1991, Hara mengadakan konser berkala di Jerman dan Hungaria serta selalu mendapat apresiasi yang bagus. Saat ini, pria kelahiran Kanagawa ini menjadi profesor di sekolah musik Senzo Gakuen College of Music dan mengajar di program pascasarjana. Dia juga membuka sekolah gitar di kota Yokosuka.

No comments:

Post a Comment