Thursday, 3 May 2012

Satelit Alam Planet Terbesar di tata Surya

Ganymede (Jupiter)
Ganymede adalah satelit alam planet Yupiter. Satelit ini merupakan satelit alami terbesar di Tata Surya. Ganymede adalah satelit ketujuh di Tata Surya dan satelit Galileo ketiga dari Yupiter. Satelit ini mengitari planetnya selama tujuh hari. Ganymede turut serta dalam resonansi orbit 1:2:4 dengan satelit Europa dan Io. Satelit ini lebih besar diameternya daripada planet Merkurius, namun massanya hanya sekitar setengahnya. Satelit ini sebagian besar terdiri dari batu silikat dan es air. Ganymede merupakan benda langit yang berdiferensiasi sepenuhnya dengan inti yang cair, kaya akan besi. Samudra air asin dipercaya ada pada hampir 200 km di bawah permukaan Ganymede, yang diapit lapisan-lapisan es.

Permukaannya terdiri dari dua macam bentuk medan permukaan. Daerah gelap, yang penuh akan kawah tubrukan yang berasal dari hingga empat miliar tahun yang lalu, menutupi sepertiga permukaan satelit itu. Daerah yang lebih terang, yang dilewati oleh alur-alur dan punggung bukit yang besar dan hanya sedikit lebih tua, menutupi sisanya. Penyebab kacaunya geologi medan permukaan terang itu tidak sepenuhnya diketahui, namun mungkin karena aktivitas teknonik yang ditimbulkan oleh pemanasan pasang-surut.

Ganymede adalah satu-satunya satelit dalam Tata Surya yang diketahui memiliki magnetosfer, yang mungkin timbul karena konveksi dalam inti besi cairnya. Magnetosfer yang kecil itu terkubur oleh medan magnet Yupiter yang jauh lebih besar dan terhubung dengannya lewat garis medan terbuka. Satelit itu mempunyai atmosfer oksigen tipis yang termasuk O, O2, dan mungkin O3 (ozon). Hidrogen atomik adalah penyusun atmosfer yang sedikit. Apakah satelit itu mempunyai ionosfer yang berkaitan dengan atmosfernya masih belum diketahui. Orang yang dihargai sebagai penemu Ganymede adalah Galileo Galilei. Ia merupakan astronom pertama yang mengamati satelit ini pada tahun 1610. Nama satelit itu segera diusulkan oleh astronom Simon Marius. Marius mengusulkan Ganymede, pembawa cangkir dewa-dewi Yunani dan kesayangan Zeus. Semenjak misi Pioneer 10, wahana angkasa telah mampu memeriksa Ganymede dari dekat. Wahana Voyager memperbaiki pengukuran terhadapnya, sedangkan wahana Galileo menemukan samudra bawah tanah dan medan magnetnya. Misi baru ke bulan-bulan es Yupiter, Europa Jupiter System Mission (EJSM) diusulkan untuk diluncurkan pada tahun 2020.

Titan (Saturnus)
Titan adalah bulan terbesar milik Saturnus. Ditemukan pada 25 Maret 1655 oleh ahli astronomi Belanda Christiaan Huygens, dan merupakan satelit pertama di Tata Surya yang ditemukan setelah Bulan Galileo milik Jupiter. Titan adalah salah satu dari sedikit bulan (bersama dengan bulan Saturnus Enceladus) di tata surya kita yang ditemukan mempunyai atmosfer yang signifikan. Nama "Titan" dan nama-nama dari ketujuh satelit milik Saturnus kemudian diketahui berasal dari John Herschel (anak dari William Herschel, penemu Mimas dan Enceladus) dalam terbitan 1847-nya Results of Astronomical Observations made at the Cape of Good Hope, di mana ia mengusulkan nama-nama Titans, saudara kandung dari Cronos (Saturnus Yunani), untuk digunakan. Titan lebih besar daripada planet Merkurius (meski kurang berat) dan satelit alam terbesar kedua di tata surya setelah Ganymede. Awalnya diperkirakan sedikit lebih besar daripada Ganymede, tapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa atmosfer tebalnya memantulkan banyak cahaya menyebabkan perkiraan-melampaui dari diameternya. Seperti sejumlah satelit lainnya, Titan juga lebih besar dan berat daripada Pluto.

Callisto (Jupiter)
Callisto, juga disebut Jupiter IV,terluar dari empat bulan besar (satelit Galilea) ditemukan disekitar Jupiter oleh para astronom Italia Galileo pada tahun 1610. Mungkin juga ditemukan secara independen tahun yang sama oleh astronom Jerman Simon Marius kemudian diberi nama Callisto yang berasal dari mitologi Yunani . Callisto beriklim gelap,sangat byk kawah batuan dan es yang tampaknya tetap tidak berubah secara substansial di dalam dan keluar selama empat milyar tahun terakhir. Callisto memiliki diameter sekitar 4.800 km (3.000 mil)-kurang dari 100 km (60 mil) dari diameter planet Merkurius -dan mengorbit Jupiter pada jarak rata-rata sekitar 1.883.000 km (1.170.000 mil). masa dari Callisto adalah 1,83 gram per cm kubik, sedikit lebih berat dari Bulan. Spacecraft pengukuran medan gravitasi yang menunjukkan bahwa tidak seperti yang lainnya satelit alami. berbeda dengan yg lain interior nya seperti menyerupai puding kismis, bercampur dengan batu dan es,struktur inti ditemukan di dalamnya. Namun demikian, Callisto memiliki medan magnet yang lemah disebabkan oleh daya tarik Jupiter, yang meningkatkan kemungkinan bahwa lapisannya terdiri dari cairan air asin ada suatu tempat di bawah permukaannya.

Io (Jupiter)
Satelit Io merupakan satelit yang istimewa karena disana terdapat gunung berapi aktif. Gunung tersebut memuntahkan cairan belerang yang kaya warna kuning oranye, sehingga memberi warna yang cerah dan beragam pada Io. Penyelidik ruang angkasa, voyager 1, menemukan gunung berapi di Io saat melintasi Jupiter tahun 1979. Pengamatan yang dilakukan di Bumi, sebelum ada penerbangan ruang angkasa, pada satelit Yupiter yang semula di beri kode J31979 itu memperlihatkan karakteristik dan kondisi khas yang tidak dijumpai pada satelit alam yang lain. Dalam mitologi Yunani, Io adalah nama wanita cantik yang diubah oleh Zeus menjadi sapi. Io termasuk salah satu satelit Galilean, karena pertama kali diamati oleh Galileo di tahun 1610. Kekhasan yang mencolok adalah fisiografinya dibentuk oleh kegiatan vulkanisme. Terdapat lebih dari 200 kaldera dengan diameter 20 kilometer, yang terbentuk oleh kegiatan vulkanisme yang berbeda dengan Bumi dan Mars. Ada dua jenis aktivitas vulkanisme di Io. Yaitu aliran lava dari kaldera dan semburan materi kaldera yang menghasilkan pancaran ke atas berbentuk payung. Pemandangan yang terlihat indah ini diakibatkan rendahnya gravitasi (hanya seperenam gravitasi Bumi) dan tipisnya atmosfer.

Bulan (Bumi)
Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar ke-5 di Tata Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari. Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km,sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik). Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³) adalah lebih ringan dibanding massa jenis Bumi (5,5 g/cm³), sedangkan massa Bulan hanya 0,012 massa Bumi.

Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tidak jatuh ke Bumi disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit Bulan mengelilingi bumi. Besarnya gaya sentrifugal Bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik menarik antara gravitasi Bumi dan Bulan. Hal ini menyebabkan Bulan semakin menjauh dari bumi dengan kecepatan sekitar 3,8cm/tahun. Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi, hal ini menyebabkan hanya satu sisi permukaan Bulan saja yang dapat diamati dari Bumi. Orbit sinkron menyebabkan kala rotasi sama dengan kala revolusinya. Di bulan tidak terdapat udara ataupun air. Banyak kawah yang terhasil di permukaan bulan disebabkan oleh hantaman komet atau asteroid. Ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang menyebabkan banyak kawah di bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh. Di antara kawah terbesar adalah Clavius dengan diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6 kilometer. Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar di Bulan.

Bulan adalah satu-satunya benda langit yang pernah didatangi dan didarati manusia. Obyek buatan pertama yang melintas dekat Bulan adalah wahana antariksa milik Uni Sovyet, Luna 1, obyek buatan pertama yang membentur permukaan Bulan adalah Luna 2, dan foto pertama sisi jauh bulan yang tak pernah terlihat dari Bumi, diambil oleh Luna 3, kesemua misi dilakukan pada 1959. Wahana antariksa pertama yang berhasil melakukan pendaratan adalah Luna 9, dan yang berhasil mengorbit Bulan adalah Luna 10, keduanya dilakukan pada tahun 1966. Program Apollo milik Amerika Serikat adalah satu-satunya misi berawak hingga kini, yang melakukan enam pendaratan berawak antara 1969 dan 1972.

No comments:

Post a Comment