Tuesday, 3 April 2012

Mengapa Saya, Tuhan? [Kisah Hidup Arthur Ashe]

Tahukah kalian Arthur Ashe?
Arthur Robert Ashe Jr. yang kelahiran 10 Juli 1943 adalah seorang petenis profesional berkulit hitam dari Amerika yang memenangkan 3 gelar juara Grand Slam yaitu pada US Open di tahun 1968, Australia Open tahun 1970 dan Wimbledon tahun 1975. Pada tahun 1979, Arthur Ashe menjalani operasi Bypass akibat serangan jantung yang dideritanya. Setelah menjalani 2 kali operasi, ia harus menghadapi kenyataan pahit bahwa dirinya terinfeksi HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus). Ia terinfeksi HIV melalui transfusi darah yang ia terima.

Salah seorang penggemarnya menulis surat kepadanya dan bertanya :
“Mengapa TUHAN memilihmu untuk menderita penyakit itu?”

Arthur Ashe menjawab :
“Di Dunia ini ada 50 juta orang yang ingin bermain tenis. Diantaranya 5 juta orang yang bisa belajar bermain tenis, 500 ribu orang belajar menjadi pemain tenis profesional, 50 ribu datang ke arena untuk bertanding, 5000 mencapai turnamen Grandslam, 50 orang berhasil sampai ke Wimbeldon, 4 orang di Semifinal, 2 orang berlaga di Final. Dan ketika saya memenangkan pertandingan dan mengangkat trophy kemenangan, saya tidak pernah bertanya kepada Tuhan “Mengapa Saya?” Jadi ketika sekarang saya berada dalam kesusahan dan kesakitan, tidak seharusnya juga saya bertanya kepada TUHAN, “Mengapa Saya?”

Mungkin kalian sudah pernah membaca cerita ini. Dari cerita ini dikatakan, disaat senang, kita tidak pernah bertanya kepada Tuhan. Tapi disaat susah, kita selalu bertanya kepada Tuhan “Mengapa Saya?”. Tidak adil bukan? Kita merasa hanya pantas menerima hal-hal yang baik saja dalam hidup ini, tapi ketika kita menerima hal yang sebaliknya, kita selalu menganggap Tuhan itu tidak adil. Seakan-akan kita merasa punya hak untuk menggugat Tuhan.

Secara sadar atau tidak sadar sering kali kita merasa “Kenapa Tuhan tega memberikan Kita Kesusahan kenapa tidak hanya kesenangan saja?”, jawabannya adalah “Karena Tuhan ingin kita berkembang dan terus ingat kepadaNYA. Tidak hanya dikala susah, tapi disaat senang pun Tuhan ingin kita selalu mengingatNYA. Dan setiap kali Tuhan memberikan cobaan atau kesusahan, IA hanya menegur kita. Tuhan tidak pernah memberikan umatnya cobaan kesusahan melebihi kekuatan umatnya.”

No comments:

Post a Comment